PENANGANAN EROSI PERMUKAAN LERENG JALAN SECARA VEGETATIF MELALUI TEKNOLOGI HIDROSIDING

PENANGANAN EROSI PERMUKAAN LERENG JALAN SECARA VEGETATIF MELALUI TEKNOLOGI HIDROSIDING

Subject: Hidrosiding; Hydroseeding; erosi; lereng; Hidrosiding; Hydroseeding; erosi; lereng

Creator: Asep Sunandar (Penulis); Asep Sunandar (Penulis)

Publisher: PUSJATAN

Contributor: Pusjatan

Format: PDF

Language: Indonesian

Identifier: 978-602-264-043-1

Description:

Hidrosiding adalah proses penanaman dengan menggunakan adonan antara biji dan mulsa. Adonan tersebut diangkut dalam tanki, truk atau trailer dan disemprotkan di atas lahan yang telah dipersiapkan dalam tapak yang seragam. Teknologi hidrosiding dilakukan dengan cara menyemprotkan campuran hidrosiding. Campuran ini biasanya terdiri dari beberapa komponen, yaitu biji (terutama biji rumput tetapi dapat juga berupa tumbuhan berbunga, semak belukar maupun pohonoohonan), sintentis dan/atau conditioner tanah alami (polyacrylamide polymers, atau ekstrak tumbuh-tumbuhan), soil amendments (mineral gypsum, kapur, Kalsium Karbonat, atau bahan organik seperti residu tanaman maupun hewan), mulsa (serat alami seperti jerami, kayu, kapas, serabut kelapa, serat sintetis seperti kertas dan plastik) serta mikoriza. Komponen-komponen ini kemudian dicampur dan atau dilarutkan dalam air dan akhirnya semprotkan ke seluruh area. Tujuan dari penyusunan naskah ilmiah ini adalah memberikan gambaran kepada pembaca tentang upaya penanganan erosi permukaan lereng secara vegetatif melalui teknologi hidrosiding. Secara garis besar, naskah ilmiah ini menjelaskan tentang perkembangan teknik hidrosiding di luar dan di dalam negeri, terminologi hidrosiding, material hidrosiding yang digunakan, dan efektivitasnya dalam mengurangi erosi permukaan lereng jalan. Uji coba skala laboratorium lapangan yang telah dilakukan oleh pusjatan (2013) dimaksudkan untuk mendapatkan desain campuran hidrosiding (biji rumput, perekat tackifier atau lateks, mulsa serutan kayu/ sekam padi/ kertas koran, pupuk kandang/NPK) yang terbaik. Metode yang digunakan adalah dengan cara melakukan serangkaian percobaan laboratorium terhadap komponen-komponen (material) campuran hidrosiding seperti menguji kualitas (sifat fisik dan kimia) dari masing-masing material, berupa variasi campuran dan menguji daya perkecambahannya dari masing-masing campuran. Selanjutnya dari masing-masing campuran tersebut disimulasikan pada lereng buatan dan diamati: (i) pertumbuhan rumput (penutupan, panjang daun atau batang, panjang akar, biomassa, kondisi visual rumput) dengan waktu, (ii) laju erosi dengan intensitas hujan (menggunakan simulator intensitas hujan sederhana) dan pertumbuhan, dan (iii) kemantapan atau kestabilan agregat atanah sebelum dan sesudah ditanami rumput. Tolak ukur keberhasilan dari uji coba laboratorium lapangan ini tingkat erosi atau longsoran dangkal yang terjadi dapat diturunkan hingga 90 %.
 

Source:
-

Rights:
-

Relation:
-

Files :

Repositori Lainnya

Pilihan repositori lainnya