Tol Serpan Seksi III Menunggu Kepastian Pendanaan
- 22 Mar 2022
- Berita/Umum
- 1197 viewed
BANTEN, BINA MARGA – Kolaborasi Pembangunan Tol Serang-Panimbang Seksi II dan III antara Badan Usaha Jalan Tol PT Wijaya Karya Serang Panimbang (WSP) bersama Pemerintah Melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat terus diupayakan. Kedua Seksi ini merupakan lanjutan dari Seksi I sepanjang 26,5 Km dan telah beroperasi sejak diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada 16 November 2021 silam. Keduanya ditargetkan rampung pada Desember 2023.
Kepala Satuan Kerja Pembangunan Tol Serpan Seksi III, Giri Yudhono (21/03) mengatakan bahwa hingga saat ini pihaknya belum bisa memulai pekerjaan karena terhambat pendanaan. Giri menejelaskan bahwa Seksi III Tol Serpan sepanjang 33 Km memang porsi pemerintah dan akan dibiayai dari pinjaman Tiongkok. Giri mengatakan bahwa pemerintah Tiongkok sebagai lender belum menyetujui loan.
Keterlambatan loan ini terkait proses administrasi di Pemerintah Tiongkok. Sementara itu Pemerintah Indonesia sudah meneken kontrak pekerjaan Seksi III sejak 24 November 2020. “Hal ini sesuai dengan prosedur loan yang diberikan oleh Pemerintah China sendiri. Jadi kalau loan China, kita kontrak pekerjaan dulu baru mengurus loan untuk pendanaannya," ujar Giri.
Menurut Giri, dari beberapa pertemuan yang Ia ikuti, Pemerintah Indonesia sudah dijanjikan mendapatkan pendanaan sejak bulan november 2022 namun terus mundur. Bahkan awal Maret 2022, Pemerintah indonesia yang diwakili oleh Kementerian Keuangan dan Bapenas melakukan pertemuan dengan pihak lender Pemerintah China.
“Jika persetujuan loan sudah ditandatangani oleh Pemerintah china langkah berikutnya adalah membuat perjanjian terkait loan. Tol Serpan Seksi III bisa kita mulai paling cepat pada bulan Mei atau paling lambat bulan Juni 2022,” jelasnya.
Sementara untuk kesediaan lahan, pihaknya telah membebaskan 80-85% kebutuhan lahan. Ia mengakui bahwa dari segi peta lahan yang sudah dibebaskan, pihaknya sudah bisa memulai pekerjaan. Optmisme yang sama pun tampak dari kesiapan penyedia jasa,kontraktor, dan konsultan. “ Mereka sudah ready dan mau kerja. Namun belum saya izinkan bekerja agar tidak melanggar aturan,” terang Giri.
Dengan Nilai investasi mencapai Rp 4,5 Triliun Rupiah. Giri berharap kepastian pendanaan dari loan China ini segera terealisasi dan bisa segera melakukan pekerjaan sesuai jadwal dan pihaknya akan melakukan strategi percepatan berdasarkan kondisi yang berjalan saat pekerjaan. Lagipula menurut Giri, kontraktor yang akan mengerjakan seksi III ini berasal dari dalam negeri dan dari China serta telah memiliki area kerja masing-masing. “Boleh dibilang nanti kita kroyok lah pekerjaannya, ” jelasnya.
Sementara itu, PT. WSP telah melaksanakan pembangun Tol Serpan Seksi II Rangkas Bitung – Cileles sepanjang 24,17 Km sejak bulan April tahun 2021 silam. Pimpinan Proyek PT. WSP, Endang Hidayat mengatakan bahwa hingga akhir febuari 2022, progress pembangungan Tol Serpan Seksi II ini telah mencapai 21,73%. Endang mengatakan bahwa secara keseluruhan proyek sudah berjalan sesuai dengan tanah yang sudah dibebaskan, baik dari swasta, BUMN, masyarakat, hingga tanah wakaf.
Tanah yang sudah dibebaskan untuk pembangunan Tol Serpan Seksi I dan II secara total ialah 82.31%. Endang menuturkan bahwa pihaknya belum bisa kita mengerjakan di lahan yang dimiliki oleh PT. Cibiuk di STA 39. Dengan luasan 20,23 hektar, PT. WSP tengah mengurus proses pembebasan lahan dengan skema konsinyasi. “Kami sedang menyiapkan datanya. Mudah-mudahan minggu depan sudah bisa proses konsinyasi lalu terbit PHH-nya dalam 3 bulan. kemudian baru bisa dikerjakan,” pungkas Endang (21/3).
Selanjutnya pembebasan lahan pada bidang milik Perhutani yang terlelak di STA 40+500 sampai 42+300 dengan luas 1,9 Hektar yang masih menunggu kejelasan peraturan baru mengenai penghapusan aset. Kemudian, PT. WSP sedang memroses pembebasan 549 bidang tanah milih masyarakat dengan total luasan sebesar 3,5 Hektar. Menurut Endang, masyarakat sudah puas dengan harga pembebasan yang ditawarkan namun masih terkendala bukti legalitas kepemilikan tanah-tanah tersebut. Endang berharap masyarakat segera melengkapi alas hak atas tanah mereka agar pembayaran ganti rugi bisa dilakukan secara sah. Terakhir ada tanah wakaf sebanyak 8 bidang dengan total luas 1,9 hektar yang sedang berusaha dibebaskan.
Sementara di sisi teknis, Endang tetap optimis akan progress pembangunan Seksi II ini mengingat pihaknya tidak menemukan kendala yang berarti hingga menyimpang dari Rencana Teknis Akhir yang telah dibuat. “Kita bisa melakukan percepatan tetapi lahannya jadi kendala,” ucap Endang ketika ditemui di kantor PT WSP di area gerbang Tol Rangkas Bitung.
Berkaitan dengan target penyelesain Seksi II ini, PT. WSP berharap bisa dibarengi dengan penyelesaian Seksi III, Cileles-Panimbang yang akan dibangun Pemerintah menggunakan APBN. Pasalnya jika Seksi II selesai duluan dan belum terkoneksi dengan Seksi III, potensi ekonomi dari operasionalisasi Tol Serpan jadi tidak maksimal. “harapannya end Seksi II barengan dengan end Seksi III. Manfaat tol ini akan sangat terasa kalau sudah sampai Panimbang,” pungkas Endang. (ian)