Berita

Beranda Berita Capaian Tahun 2025, dan Kesiapan Ditjen Bina Marga menghadapi Natal 2025 dan Tahun Baru 2026
Beranda Berita Capaian Tahun 2025, dan Kesiapan Ditjen Bina Marga menghadapi Natal 2025 dan Tahun Baru 2026

Capaian Tahun 2025, dan Kesiapan Ditjen Bina Marga menghadapi Natal 2025 dan Tahun Baru 2026

  •  10 Des 2025
  • Berita/Umum
  • 89 viewed
Foto: Capaian Tahun 2025, dan Kesiapan Ditjen Bina Marga menghadapi Natal 2025 dan Tahun Baru 2026

Jakarta – Strategi Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Marga dalam menghadapi Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 yaitu telah melakukan apel siaga bencana dan memastikan jalan nasional baik tol maupun non-tol dalam kondisi mantap fungsional. Tercatat jalan nasional kemantapan fungsional jalan non-tol mencapai 93,65% sepanjang 47.603 Kilometer, dan sudah dilakukan penghentian sementara pekerjaan pada 14 Desember 2025 hingga 04 Januari 2026, serta menyiapkan Disaster Relief Unit (DRU) dan material bahan untuk penanganan jalan dan jembatan serta penyiapan posko.

Hal tersebut diungkapkan Direktur Sistem dan Strategi Penyelenggaraan Jalan dan Jembatan (SSPJJ) Ditjen Bina Marga Oktaviano Dewo Satriyo Putro saat diwawancarai oleh CNBC Indonesia di Gedung Transmedia pada hari Senin (09/12/2025).

“Selain itu ditingkatkan pelayanan operasional jalan tol serta menerapkan operasional secara fungsional untuk sejumlah ruas jalan tol di Sumatra serta meningkatkan kapasitas jalan tol Trans Jawa. Pemerintah juga akan memberikan sejumlah diskon tarif tol di beberapa ruas jalan tol sebesar 10-20%,” ujar Dewo.

Dipenghujung tahun 2025, Dewo menerangkan bahwa indikator capaian Ditjen Bina Marga bergantung pada visi dan misi, yaitu jalan yang handal dan prima dalam mendukung Indonesia Maju sebagi pondasi menuju Indonesia Emas tahun 2045. Dari visi misi tersebut dijadikan sasaran strategis Ditjen Bina Marga yang memiliki indikator waktu tempuh pada jaringan jalan nasional yang besarnya adalah 2,2 jam/100 kilometer.

“Saat ini kondisi capaian kita adalah 2,16 jam/100 kilometer di jalan nasional, artinya sudah lebih tinggi dari pada target yang ada didalam indikator kinerja sasaran strategis Ditjen Bina Marga. Hal itu terjadi karena adanya output kegiatan yang tercapai seperti preservasi jalan nasional maupun jembatan nasional, pembangunan jalan tol, kemudian adanya rehabilitasi konstruksi jalan nasional yang memberikan kontribusi nyata untuk tercapainya sasaran strategis Ditjen Bina Marga,” terang Dewo.

Dewo melanjutkan, selain itu adanya output kegiatan jalan tol yang baru beroperasi sepanjang 95 kilometer, kemudian preservasi jalan nasional sepanjang 1.233,93 kilometer, pembangunan jalan baru sepanjang 143,98 kilometer, pembangunan jembatan baru atau dupilkasi jembatan 2.561,59 meter, pembangunan Flyover/Underpass 1.068,75 meter, pembangunan jalan tol sepanjang 27,11 kilometer, penanganan jalan daerah sepanjang 617,23 kilometer, penanganan jembatan daerah sepanjang 4.346 meter.

“Selain itu jalan nasional kita sudah menghubungkan 106 Pelabuhan Angkutan Laut Utama/Pengumpul, 69 Pelabuhan Penyeberang Kelas I, 44 Bandara Pengumpul, 95 Terminal Tipe A, 42 Pusat Kegiatan Nasional, 181 Pusat Kegiatan Wilayah, 76 Kawasan Strategis Nasional, 38 Pusat Kegiatan Strategis Nasional, 70 Kawasan Strategis Pariwisata Nasional, 11 Kawasan Ekonomi Khusus, dan 11 Kawasan Industri. Ini artinya bisa dikatakan bahwa konektivitas maupun waktu tempuh bisa mencapai target-target yang ditetapkan,” jelas Dewo.

Dewo menjelaskan ini sudah on track, dimana kombinasi kegiatan-kegiatan preservasi jalan, pembangunan jalan tol, peningkatan kapasitas jalan non tol itu sudah cukup mampu dalam menekan kemacetan dan memperlancar arus lalu lintas, karena waktu tempuh it sangat berhubungan dengan kemacetan maupun kelancaran arus lalu lintas.