Sebanyak 47 Paket Pekerjaan Jalan Hasil Tender Dini Ditandatangani
- 29 Jan 2020
- Berita/Umum
- 1309 viewed
Presiden Joko Widodo menyaksikan penandatanganan kontrak hasil tender dini Tahun Anggaran 2020 di Bandung, Jawa Barat, pada Rabu (29/1). Tender dini di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dilakukan agar pekerjaan di lapangan dapat dimulai sejak awal tahun.
"Saya sangat mengapresiasi tender dini yang dilakukan oleh Kementerian PUPR karena pekerjaan di lapangan sudah bisa dimulai saat awal tahun, di Bulan Januari. Sehingga kualitas konstruksi bisa lebih baik karena tidak kejar-kejaran dengan waktu," ucap Presiden Jokowi.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono dalam laporannya kepada Presiden menyatakan bahwa tender dini di Kementerian PUPR berlangsung sejak bulan November 2019.
"Dari DIPA Kementerian PUPR sebesar Rp.120 triliun, terdapat 7.426 paket pekerjaan kontraktual atau senilai Rp. 94 triliun. Tender dini sudah dilakukan sejak 6 November 2019 dan hingga saat ini sebanyak 3.086 paket dengan nilai Rp. 36,2 triliun yang sudah dilelang. Jumlah tersebut sekitar 48% dari total keseluruhan paket yang ada," jelas Menteri Basuki.
Dirinya menambahkan bahwa hari ini dilakukan penandatanganan secara simbolis 100 paket kontraktual dengan nilai Rp.4,8 triliun oleh Pejabat Pembuat Komitmen dan penyedia jasa. Paket tersebut merupakan paket kontraktual pembangunan infrastruktur Sumber Daya Air, Bina Marga, Cipta Karya, dan Penyediaan Perumahan.
Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Marga, Sugiyartanto, menjelaskan bahwa dari 100 paket kontraktual yang ditandatangani hari ini, terdapat 47 paket infrastruktur jalan dan jembatan. Diantaranya adalah Pembangunan Jalan Lingkar Timur Kuningan di Jawa Barat, Preservasi Jalan Abepura-Arso-Waris-Yetti di Papua, Pembangunan Jembatan Way Lempuyang di Lampung, serta Rancang dan Bangun (design and build) Penggantian Jembatan S. Rahabangga dan Jembatan S. Asera di Sulawesi Tenggara.
"Hari ini ada 47 paket pekerjaan jalan dan jembatan yang ditandatangi secara simbolis. Namun dari keseluruhan paket infrastruktur Bina Marga, sebenarnya yang sudah ditender dini hampir 50%. Dari PAGU Ditjen Bina Marga sekitar Rp. 41 triliun, kita sudah akan berkontrak sekitar Rp. 18,5 triliun," terangnya.
Dirjen Bina Marga menambahkan bahwa paket pekerjaan yang telah ditender dini terdiri dari single year dan multiyears.
"Paket single year berarti pekerjaannya harus selesai di tahun ini, tahun 2020. Sedangkan multiyears adalah paket di tahun kedua atau tahun ketiga. Biasanya yang multiyears adalah jembatan bentang panjang, atau pembangunan jalan baru yang letaknya jauh atau ruasnya cukup panjang," pungkas Sugiyartanto.