REHABILITASI JEMBATAN AMPERA SELESAI TAHUN INI
- 05 Mar 2024
- Berita/Umum
- 511 viewed
PALEMBANG – BINA MARGA Tim Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR – RI) mengecek pekerjaan Rehabilitasi Jembatan Ampera dan proyek pembangunan Fly Over (FO) Sekip Ujung di Kota Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel) pada Senin (4/03/2024).
Staf Ahli Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Bidang Hubungan Antar Lembaga, K. M. Arsyad menerangkan, pada tahun 2024 memang ada tiga program prioritas bidang Bina Marga di Sumsel. Pertama, Pemeliharaan Jembatan Ampera, kedua Pembangunan FO Sekip Ujung, dan Penataan Kawasan FO Sekip Ujung.
Jembatan Ampera yang merupakan ikon Sumsel dibangun pada April 1962 dengan memiliki total panjang 1,12 kilometer. Bentang utama sepanjang 704 meter, lebar 22 meter, dan menara Draw Bridge setinggi 63 meter. Pada kesempatan Kunjungan Kerja (Kunker) Reses, Komisi V DPR didampingi tim dari Kementerian PUPR mengecek anjungan pandang dengan menaiki lift penumpang yang telah diperbaiki oleh Kementerian PUPR melalui Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Sumsel.
Pada Tahun Anggaran 2023, BBPJN Sumsel telah merampungkan pekerjaan perbaikan anjungan, lift penumpang dan ruang mesin, serta renovasi anjungan pandang Tower Ilir agar menjadi lebih layak dan nyaman untuk dikunjungi oleh masyarakat ketika dibuka nanti.
Sementara pada tahun ini, akan melanjutkan kegiatan pemeliharaan Jembatan Ampera dengan melakukan renovasi anjungan pandang Tower Ulu dengan alokasi anggaran Rp. 9 miliar.
Kepala BBPJN Sumsel, Hardy Pangihutan Siahaan menjelaskan, anggaran tersebut akan digunakan untuk penggantian lift, penggantian kaca dan ruang interior, furnitur menara pandang, ruang tunggu pedestal ilir, pengecatan railing, penggantian tangga pedestal, perbaikan korosi, serta perkuatan struktur.
Hardy mengatakan, pekerjaan rehabilitasi Jembatan Ampera sejatinya sudah dirintis sejak tahun 2022 yaitu dengan pemasangan Structural Health Monitoring System (SHMS). Sistem ini bertujuan memantau informasi kondisi kesehatan struktur jembatan.
“SHMS Jembatan Ampera dilaksanakan menggunakan sejumlah sensor, yakni dua unit Accelerometer, empat unit Strain Gauge, empat unit LVDT, dua unit Tiltmeter, dua unit CCTV, dan sebuah DAU,” ujarnya.
Eddy Santana Putra, salah satu anggota Komisi V DPR dari Sumsel mengapresiasi upaya pemerintah pusat memugar jembatan ikonik berwarna merah ini. “Jembatan kebanggan masyarakat Sumsel dan terus dibenahi, tentu kualitas dan estetika nya terus ditingkatkan. Terutama sebagai tujuan wisata juga,” pungkasnya.
Selain itu, Tim Komisi V DPR juga mengecek progres pembangunan FO Sekip Ujung. FO Sekip Ujung memiliki panjang efektif 660 meter dengan lebar 18,40 meter dan didesain untuk empat lajur dua arah. FO senilai Rp. 168,19 miliar ini dibangun untuk mengurai kemacetan yang kerap terjadi di persimpangan Jalan Basuki Rahmat dan Jalan R. Soekamto, Kota Palembang.
“Sejak diinisasi tahun 2022, sekarang pembangunan FO ini sudah 85,28 persen dan rencananya selesai PHO pada 29 April 2024. FO diharapkan membawa dampak secara sosial dan ekonomi, memperlancar arus mobililtas barang dan jasa di Kota Palembang,” ujar Roberth Rouw selaku ketua Tim Komisi V DPR.
Kemudian tahun ini BBPJN Sumsel memrogramkan penataan kawasan FO Sekip Ujung dengan total anggaran Rp. 6 miliar. Hardy menyebutkan, pihaknya akan melakukan pekerjaan Landscape atau penataan ruang terbuka pada empat segmen dikolong FO dan depan masjid. Area pejalan kaki di sisi kiri dan kanan FO. Ornamen pada pilar-pilar oprit serta Planter box di kedua sisi oprit.
“FO ini akan kami percantik dan memiliki sentuhan motif lokal namun target penataan kawasan FO Sekip ini baru akan rampung setelah pekerjaan utama pembangunan FO selesai,” tutup Hardy. (ian)