Berita

Beranda Berita Progres Fisik Diatas 82 Persen, Jembatan Sei Alalak Ditargetkan Rampung Medio 2021
Beranda Berita Progres Fisik Diatas 82 Persen, Jembatan Sei Alalak Ditargetkan Rampung Medio 2021

Progres Fisik Diatas 82 Persen, Jembatan Sei Alalak Ditargetkan Rampung Medio 2021

  •  29 Des 2020
  • Berita/Umum
  • 1415 viewed
Foto: Progres Fisik Diatas 82 Persen, Jembatan Sei Alalak Ditargetkan Rampung Medio 2021

Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Bina Marga tengah menyelesaikan pembangunan Jembatan Sei Alalak sepanjang 850 meter di Banjarmasin, Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) yang mana saat ini progres konstruksi telah mencapai 82.45%. 

 

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, keberadaan jalan nasional dan jembatan diharapkan dapat mendukung kegiatan ekonomi kawasan dan kesejahteraan masyarakat setempat. “Keberadaan Jalan Lintas Kalimantan akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi kawasan di sekitarnya dan kelancaran lalu lintas untuk angkutan barang serta orang” kata Menteri Basuki.

 

Jembatan Sei Alalak dibangun untuk menggantikan Jembatan Kayu Tangi 1 yang telah berusia sekitar 30 tahun dan menjadi jalur utama akses Kota Banjarmasin dengan berbagai wilayah di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah. Ditjen Bina Marga melalui Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Kalsel mengharapkan penggantian jembatan dapat meningkatkan kapasitas jaringan jalan di Provinsi Kalimantan Selatan yang berdampak pada meningkatnya pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. 

 

Bentang utama jembatan Sei Alalak dirancang dengan menggunakan cable-stayed dan struktur jembatan lengkung pertama di Indonesia. Pekerjaan Jembatan Sei Alalak mengunakan dana dari Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) tahun 2018 - 2021 senilai Rp 278 miliar dengan kontraktor PT Wijaya Karya (Persero) Tbk-PT Pandji, KSO dengan skema pekerjaan tahun jamak (multiyears).

 

Pandemi COVID-19 yang telah ditetapkan sebagai bencana nasional sejak Maret yang lalu telah memberikan dampak terhadap produktifitas pelaksanan kegiatan proyek. Sesuai kontrak awal, kontrak berakhir di akhir maret 2021, namun karena adanya kegiatan yang delay akibat covid, kontraktor mengajukan perpanjangan waktu kontrak sampai pertengahan 2021, saat ini perpanjangan kontrak sedang dalam proses.

 

Sampai dengan saat ini Pandemi COVID-19 masih melanda, namun tim proyek mengupayakan secara maksimal proses konstruksi tetap berlangsung agar proyek Penggantian Jembatan Sei Alalak yang menghubungkan Kota Banjarmasin-Kabupaten Barito Kuala sekaligus menjadi ikon baru Provinsi Kalimantan Selatan ini dapat segera diselesaikan.

 

Pembangunan Jembatan Sei Alalak didesain untuk dapat dilintasi kendaraan dengan tonase maksimal 10 ton, lebih kuat dari struktur jembatan lama Kayu Tangi 1 yang berasal dari rangka baja kelas B dengan kemampuan menahan beban kurang dari 8 ton. Selain itu, juga telah diperhitungkan kekuatan jembatan ini dengan konstruksi tahan gempa, dan masa layanan hingga 100 tahun.

 

Lingkup pekerjaan pembangunan jembatan meliputi bentang utama dengan struktur cable - stayed sepanjang 130 meter, jembatan pendekat yaitu struktur pileslab 125 meter, dan pekerjaan oprit jembatan dengan panjang 425 meter. 

 

Selama pekerjaan Jembatan Sei Alalak, arus lalu lintas dialihkan ke Jembatan Kayu Tangi 2 dan seiring dengan diselesaikannya pembangunan Jembatan Sei Alalak tersebut, direncanakan juga akan dilakukan penghapusan (demolisi) Jembatan Kayu Tangi 1 yang dulunya adalah jembatan eksisting.(*)