Berita

Beranda Berita Pengusahaan Jalan Tol Jakarta-Cikampek II dan Krian-Legundi-Bunder-Manyar Ditandatangani
Beranda Berita Pengusahaan Jalan Tol Jakarta-Cikampek II dan Krian-Legundi-Bunder-Manyar Ditandatangani

Pengusahaan Jalan Tol Jakarta-Cikampek II dan Krian-Legundi-Bunder-Manyar Ditandatangani

  •  05 Des 2016
  • Berita/Umum
  • 670 viewed
Foto: Pengusahaan Jalan Tol Jakarta-Cikampek II dan Krian-Legundi-Bunder-Manyar Ditandatangani

Bina Marga - Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) melakukan penandatanganan proyek pembangunan dua jalan tol dengan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) di Jakarta pada Senin (5/12). Kedua proyek Jalan Tol tersebut adalah Jakarta-Cikampek II (elevated) dan Krian-Legundi-Bunder-Manyar (KLBM). Penandatanganan jalan tol Jakarta-Cikampek II (elevated) dilakukan oleh Kepala BPJT, Herry Trisaputra Zuna dengan Direktur Utama PT. Jasa Marga Jalan Layang Cikampek dan Jalan tol KLBM ditandatangani oleh Kepala BPJT, Herry Trisaputra Zuna dengan Direktur Utama PT Waskita Bumi, Wira Herwidiakto. Acara ini disaksikan oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono.

Dalam sambutannya, Basuki menjelaskan bahwa kedua tol yang perjanjiannya ditandatangani hari ini merupakan proyek prakarsa yang menggunakan mekanisme penjaminan yang resiko invenstasinya dijamin oleh PT. Penjamin Infrastruktur.

“Kita berharap bahwa mekanisme penjaminan dalam pengusahaan jalan tol ini akan menurunkan risiko investasi, meningkatkan bankability proyek, sehingga meningkatkan minat sektor swasta dan perbankan untuk berpartisipasi dalam pembangunan infrastruktur,” tuturnya.

Jalan tol Jakarta-Cikampek II elevated sepanjang 36,4Km dan jalan tol KLBM sepanjang 38,29Km diharapkan dapat menjadi salah satu solusi dalam mengatasi kepadatan lalu lintas di wilayah sekitarnya, terutama memperlancar distribusi yang dapat mengurangi biaya logistik secara ekonomis. Total nilai investasi kedua jalan tol ini mencapai lebih dari Rp 28 triliun.

Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) jalan tol Jakarta-Cikampek II (Elevated) adalah konsorsium PT Jasa Marga (Persero) Tbk dan PT Ranggi Sugiron Perkasa. Sedangkan BUJT jalan tol KLBM adalah PT Waskita Bumi Wira (WBW), yang merupakan konsorsium yang terdiri dari PT Waskita Toll Road  (55 persen), PT Energi Bumi Mining (25 Persen) dan PT Panca Wira Usaha (20 persen).

Pembangunan jalan tol Jakarta-Cikampek II (Eevated) akan membentang dari Cikunir hingga Karawang Barat bertujuan agar lalu lintas jarak jauh yang menuju Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur dapat mengakses koridor Jakarta-Cikampek dengan menggunakan jalan Tol Jakarta-Cikampek II (Elevated) sehingga waktu tempuh lebih pendek.

Pembangunan jalm tol Jakarta-Cikampek II (Elevated) terdiri dari 9 seksi, yaitu:

1.    Seksi Cikunir – Bekasi Barat (2,99 km),

2.    Seksi Bekasi Barat – Bekasi Timur (3,63 km),

3.    Seksi Bekasi Timur – Tambun (4,34 km),

4.    Seksi Tambun – Cibitung (3,30 km),

5.    Seksi Cibitung – Cikarang Utama (4,46 km),

6.    Seksi Cikarang Utama –Cikarang Barat (2,72 km),

7.    Seksi Cikarang Barat – Cibatu (3,16 km),

8.    Seksi Cibatu – Cikarang Timur (2,45 km),

9.    Seksi Cikarang Timur – Karawang Barat (9,79 km).


Sementara itu, tol KLBM dengan panjang 38,29 Km terbagi menjadi 4 seksi, yaitu:

  • Seksi I Krian-Kedamen (9,5 Km),
  • Seksi II Kedamen-Boboh (9,1 Km),
  • Seksi III Boboh-Bunder (10,57 Km),
  • Seksi IV Bunder-Manyar (9,12 Km).


Saat disinggung mengenai pembebasan lahan, Menteri Basuki menyatakan bahwa tidak ada masalah berarti untuk kedua tol tersebut. “Dengan ditandatanganinya Peraturan Presiden (Perpres) minggu lalu,  saat ini sudah tidak ada masalah untuk lahan yang pembebasannya ditalangi,” ujar Basuki.

Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Herry Trisaputra Zuna menambahkan, pembabasan tanah dengan skema ini hanya berlaku untuk proyek infrastruktur yang masuk dalam Proyek Strategis Nasional. “Saat ini jumlah tagihan mencapai Rp. 9,9 triliun, dan yang sudah dibayarkan sebesar Rp. 8,5 triliun. Sisanya segera akan diproses,” terangnya.

(Kompu BM)