Ditjen Bina Marga akan Lakukan Pelebaran Jalan di 11 ruas Jalan Nasional Lintas Selatan Sepanjang 46.5 Km di Provinsi Kalimantan Tengah.
- 15 Apr 2025
- Berita/Umum
- 560 viewed

Palangkaraya – Direktorat Jenderal Bina Marga bersama Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat – Republik Indonesia (DPR-RI) melakukan Kunjungan Kerja Reses MP II TS. 2024-2025 ke Provinsi Kalimantan Tengah pada hari Senin (14/04/25). Kunjungan tersebut menjadi koordinasi untuk membahas isu- isu strategis antara mitra kerja Komisi V DPR RI bidang infrastruktur maupun perhubungan dengan Pemerintah Daerah Provinsi Kalimantan Tengah.
Dalam Kunjungan kerja tersebut, Komisi V DPR RI meninjau salah satu infrastruktur jalan nasional Kalampangan depan Rumah Sakit Umum Daerah Palangkaraya. Saat kunjungan lapangan, Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Kalimantan Tengah Agung Yudhianto menyampaikan bahwa Jalan Nasional Kalimantan Tengah (Kalteng) ini merupakan jalan yang menghubungkan atau konektivitas seluruh jalan yang ada di Pulau Kalimantan. Jalan nasional Kalimantan Tengah merupakan jalan yang menghubungkan Provinsi Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur.
“Total panjang jalan nasional yang ada di Kalimantan Tengah ini sepanjang 2.094,29 kilometer, untuk kemantapan jalan dikondisi baik dan sedang sebesar 90,85%, dan kondisi yang tidak mantap di 9,15%,” jelas Agung.
Ia menjelaskan bahwa ketidakmantapan jalan nasional yang ada di Kalimantan Tengah ini berada di lintas tengah, dimana masih banyak jalan tanah sepanjang 185,20 km. Kemudian Agung juga menambahkan terkait jalan lintas selatan ini merupakan tulang punggung perekonomian karena banyaknya perkebunan sentra sawit dan Kawasan Industri Surya Borneo.
“Lintas selatan ini sangat strategis dan banyak dukungan untuk ketahanan energi dan pangan,” terangnya.
Kepala BPJN Kalteng menambahkan bahwa dijalan lintas selatan ini untuk jalan nasional dari Palangkaraya ke Banjarmasin mendukung ketahanan pangan yaitu Food Estate Dadahup di Kabupaten Kapuas dan Food Estate Belanti di Kabupaten Pulang Pisau.
Agung juga menjelaskan yang menjadi isu strategis di lintas selatan yang menjadi lintas utama jalan nasional Kalimantan Tengah ini adalah lebar jalan yang rata-rata 6 meter dan masih terdapat lebar jalan dibawah 6 meter sekitar 111,34 kilometer.
“Terkait dengan lebar jalan ini menjadi keluhan masyarakat seringnya terjadi kecelakaan, karena lalu lintas yang mulai meningkat dan kendaraan-kendaraan besar juga sudah banyak yang melintasi. Sehingga perlu space atau ruang terutama untuk kendaraan bermotor yang banyak sering kecelakaan. Jadi kami memperogramkan ke arah itu untuk di jalan lintas utama,” tuturnya.
Seperti diketahui dalam paparan Kepala BPJN Kalteng, Ditjen Bina Marga mengusulkan pelebaran penanganan pada 11 (sebelas) Ruas Lintas Selatan dengan pelebaran jalan menuju standar jalan 2-7-2 secara bertahap yaitu sepanjang 46,5 km.
Adapun Sebelas ruas tersebut kata Agung Yudhianto yaitu, Lingkar Kota Palangka Raya (Akses Terminal Tipe A W.A. Gara) sepanjang 5 km, Sp. Kareng Bangkirai – Sp. Bareng – Bengkel (5 km), Sp. Bareng Bengkel – Jabiren (5 km), Jabiren – Pulang Pisau (5 km), Pulang Pisau – Batas Kota Kuala Kapuas ( 5 km), BTS Kota Pangkalan Bun – Pangkalan Lada (4 km), Pangkalan Lada – Asam Baru (4 km), Penopa – Kujan (4 km) – Kujan – Runtu (4 km), Lingkar Utara Sampit (1,5 km), dan Kasongan – Sei Asem (4 km).
Gubernur Kalimantan Tengah Agustiar Sabran dalam sambutannya mengungkapkan besaran atau luasan jalan nasional dan juga percepatan pembangunan Bendungan Muara Juloi, perumahan, dan kawasan pemukiman.
“Sebagai penyangga Ibu Kota Nusantara, kami jalan provinsi agak besar dikit bisa bareng dengan jalan nasional yang terukurlah,” kata Gubernur
Sementara itu Ketua Komisi V DPR RI Lasarus menyatakan kunjungan mereka ke Kalteng untuk melihat infrastruktur. Menurutnya kondisi jalan di Kalteng perlu penanganan serius.
“Dari penyampaian Pak Gubernur tadi dan dari kondisi lapangan kondisi jalan perlu perhatian serius. 100 kilometer lebih jalan nasional masih jalan tanah, lebarnya masih di bawah standar. Kemudian dana untuk perawatan jalan masih kecil,” ungkapnya.
Hadir pada kesempatan tersebut, Direktur Jenderal Bina Marga Roy Rizal Anwar, Direktur Jenderal Sumber Daya Air Lilik Retno Cahyadiningsih Plt. Direktur Preservasi Jalan dan Jembatan Wilayah I Ditjen Bina Marga I Nyoman Suaryana, Inspektur I Inspektorat Jenderal I Ketut Jayada, Kepala Balai Wilayah Sungai Kalimantan II Palangka Raya Ferry Syahrizal, Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Kalimantan Tengah Agung Yudhianto, Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah Kalimantan Tengah Ade Syaiful Rachman, Kepala Satker Prasarana Strategis, Ditjen Prasarana Strategis Treace Merry, dan Kepala Subbagian Umum dan Tata Usaha, Balai Pelaksana Pemilihan Jasa Konstruksi Wilayah Kalimantan Tengah Berlianto.