PENANGANAN JALAN LONGSOR DI RUAS JALAN NIKI-NIKI – NOELMUTI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR
- 18 Mei 2025
- Berita/Umum
- 749 viewed
Jakarta – Direktorat Jenderal Bina Marga melalui Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Nusa Tenggara Timur (NTT) tengah melakukan penanganan bencana longsor pada ruas jalan Niki Niki – Noelmuti Kabupaten Timor Tengah Selatan KM 142+600, KM 143+700, dan KM 143+800 yang terjadi akibat curah hujan yang cukup tinggi pada Bulan Januari hingga Februari 2025. Selama pada bulan tersebut BPJN NTT telah melakukan beberapa penanganan sementara antara lain pemasangan rambu peringatan dua arah, melakukan koordinasi dengan pihak kepolisian dan pemerintah daerah setempat.
Selain itu BPJN NTT juga telah memasang cerucuk dan terpal untuk menambah kestabilan lereng, mobilisasi DRU dan pendekatan dengan pemilik lahan disisi kanan jalan untuk mengantisipasi pergeseran trase jalan, dilakukan penimbunan pada bahu jalan dan saluran dengan material bambu dan urugan pilihan untuk akses lalu lintas serta juga dilakukan pemasangan rambu dan police line.
Seperti diketahui kronologis kejadian longsor di ruas jalan Niki Niki – Noelmuti yaitu untuk di KM 142+600 badan jalan mengalami retak dan penurunan, badan jalan amblas, lalu badan jalan yang sudah dipasang cerucuk mengalami pergeseran dan penurunan, setelah itu badan jalan patah arang memanjang semakin meluas mengakibatkan lalu lintas terhambat dikarenakan bidang patahan melebar hingga seluruh dan tersisa bahu jalan. Sementara di KM 143+700 terjadi longsoran kiri badan jalan dan KM 143+800 terjadi longsoran pada sisi kanan badan jalan.
Saat ditemui di lapangan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 2.1 Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah II Provinsi Nusa Tenggara Timur Heriyanto Junedy Hotty atau yang akrab disapa Abe menyampaikan bahwa di KM 142+600 yang cukup parah longsorannya perlu penanganan khusus. Status penanganan sampai hari ini bahwa material berupa Bronjong dan Geotekstil baru tiba jumat tanggal 16 Mei 2025 dari Surabaya, dan baru dibongkar untuk mobilisasi ke lokasi. Direncanakan hari Senin 19 Mei 2025 akan dilakukan pemasangan di Lokasi
“Dikarenakan material tersebut belum ada di lokasi, jadi kita tidak berani meminta orang untuk menggalli dilokasi longsor, karena jika kita gali dan kendaraan lalu lalang melintas akan menyebabkan jalan terputus,” jelasnnya
Abe juga menambahkan, yang sudah dilakukan penanganan pada saat ini yaitu pada titik KM 143+700 dengan 142+800 dengan kedalaman pemasangan batu 5 meter dan pondasi lebar bawah 3 meter serta dipasang cerucuk dan sanbag karena hampir putus.
“Jadi ada dua titik yang sudah dilakukan penanganan dan baru mencapai progress kurang lebih sekitar 15 % sampai 20 %,” ujar Abe.
Berdasarkan data dari Stasiun Klimatologi Kelas III NTT, bahwa analisis curah hujan pada bulan Desember 2024 dan Januari 2025 wilayah NTT di Timor Tengah Selatan Kecamatan Amanuban Timur mengalami intensitas curah hujan di atas nilai maksimum atau Atas Normal (AN) dengan nilai >500 mm di Bulan Desember 2024 dan 300 – 400 mm di Bulan Januari 2025.