Paralel Perbatasan Kalbar, Balai Karangan-Senaning Segera Dikerjakan
- 28 Apr 2017
- Berita/Umum
- 1585 viewed
BINA MARGA (Pontianak) – Ruas Balai Karangan-Senaning sepanjang 101km akan segera dikerjakan melalui paket kontrak yang proses lelangnya ditargetkan rampung pertengahan Mei 2017. Hal tersebut diketahui pada kegiatan press tour di tiga ruas pembangunan jalan paralel perbatasan Kalbar, 26 hingga 28 April 2017.
Ruas Balai Karangan-Senaning merupakan salah satu dari ruas paralel perbatasan di Kalimantan Barat yang mulai dibuka sejak tahun 2015.Setelah dibuka dari kondisi hutan, tahun ini siap dilelangkan untuk pengerjaan jalannya.Kebutuhan dana pekerjaan jalan Balai Karangan-Senaning ini sebesar Rp300 miliar dengan skema kontrak tahun jamak selama tiga tahun. Tahun ini, pemerintah mengalokasikan Rp. 80 miliar.
Kepada awak media, Asep Syarip, Kepala Satuan Kerja Paralel Perbatasan Kalbar Ditjen Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengatakan dari 101KM, baru 26,6 km jalan yang telah diaspal, yakni masing-masing 7,5 km, 5,7 km, 6 km, 4,7 km, dan 2,7 km, sisanya masih berupa jalan perkerasan agregat kerikil.
"Wilayah Balai Karangan-Senaning ini salah satu staging penanganan paralel perbatasan mulai 2017 sampai paling lambat 2019 sudah fungsional, kami akan kerjakan sepanjang 101 km," kata Asep kepada awak media nasional, Kamis(27/4/2017).
Menurut Asep tahun ini akan dikerjakan pengaspalan rencananya sepanjang 15 km di titik yang terdapat perkampungan penduduk, masing-masing 3,5 km, 3,5 km, dan 6 km. Sementara sisanya hanya dilapisi batu atau agregat.
Lantas bagaimana perkembangan pembangunan jalan Paralel Perbatasan Kalimantan Barat pada umumnya ?
Pada kegiatan yang sama, Kepala Bidang Preservasi dan peralatan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) IX Direktur Jenderal Bina Marga,Refly Tangkere menyampaikan jalan paralel perbatasan Kalimantan Barat (Kalbar) yakni dari Nanga Badau, Entikong, Aruk, hingga menuju Temajok sudah fungsional akhir tahun depan.
Fungsional yang dimaksud adalah jalan sudah bisa dilewati atau tersambung namun tak seluruhnya dilapisi aspal. “Ada yang masih berupa agregat yang padat dan tahan cuaca,” ujar Refly.
Ia menambahkan bahhwa pengaspalan dilakukan berdasarkan asas prioritas, yakni mendahulukan wilayah-wilayah permukiman yang terdapat banyak warga pengguna jalan. Pemerintah optimis jalan paralel perbatasan di Provinsi Kalimantan Barat sepanjang 850 Kilometer akan fungsional pada akhir 2018.
“Jalan paralel akhir 2018 sudah tembus dan fungsional paling lambat 2019, meski tak teraspal semua 850 Km-nya, yang penting terbuka jalannya. Targetnya nanti 42% aspal, 58% agregat," jelasnya. Berdasarkan data per 26 April 2017, dari 850 KM, jalan dengan perkerasan aspal sepanajng 289,3 km, agregat 93,65, hutan yang belum terbuka 278,2 km, dan jalan tanah 188,6 km.
Bina Marga memprediksikan, kondisi jalan paralel perbatasan sampai akhir 2017 akan teraspal sepanjang 323,57 km, jalan agregat 129,39 km, dan jalan tanah sepanjang 107,36%. Sementara trase hutan terakhir yang belum terbuka adalah 107,36km dan ditargetkan terbuka pada 2018.
Kebutuhan dana pembangunan jalan paralel Kalbar pada 2017-2018 diestimasi mencapai Rp. 2,9 triliun. Namun pemerintah baru mengalokasikan dana Rp. 500 miliar tahun ini.
Refly mengatakan salah satu hambatan pembangunan jalan paralel perbatasan ini adalah adanya beberapa titik wilayah yang berstatus hutan lindung sehingga sulit dilakukan pembukaan jalan. Namun hal itu akan segera diatasi dengan bantuan koordinasi lintas lembaga.
Sebagai informasi, pembangunan jalan paralel perbatasan, dilakukan Kementerian PUPR bersama Direktorat Zeni Tentara Nasional Indonesia yang membentang dari Kalimantan Utara (Kaltara) hingga Kalimantan Barat (Kalbar). Tahun 2017 ini, ZENI akan membuka sepuluh ruas jalan paralel perbatasan kalbar dengan total panjang 81,3 Km.
Ruas-ruas tersebut adalah Temajo-Aruk (ZENI 16) sepanjang 6,85 Km, Siding-Entikong (ZENI 16) sepanjang 25,9 Km, Rasau-BTS, Kapuas Hulu (ZENI 17) sepanjang 8,55 Km. Nanga Era-BTS. Kaltim 1 (ZENI 19) sepanjang 12 Km, dan Nanga Era-Batas Kaltim 2 (ZENI 18) sepanjang 28 Km.
Jadi akhir tahun 2019,pemerintah menargetkan kondisi jalan paralel perbatasan Kalbar akan menjadi teraspal sepanjang 359,25km (42%) dan agregat sepanjang 490,52 km (58%). (ian)