Berita

Beranda Berita LINTAS TENGAH JABAR JATENG SIAP DILALUI PEMUDIK
Beranda Berita LINTAS TENGAH JABAR JATENG SIAP DILALUI PEMUDIK

LINTAS TENGAH JABAR JATENG SIAP DILALUI PEMUDIK

  •  08 Juni 2018
  • Berita/Umum
  • 783 viewed
Foto: LINTAS TENGAH JABAR JATENG SIAP DILALUI PEMUDIK

BINA MARGA – Tim Peninjauan Kesiapan Jalur Lebaran yang dipimpin oleh Staff Ahli Menteri Bidang Keterpaduan Pembangunan Adang Saf Ahmad meninjau jalan lintas tengah jabar jateng dari Jakarta sampai Purwokerto Selasa (5/6). Rute peninjauan tersebut dimulai dari Jakarta – Tol Purbaleunyi – Lingkar nagrek – Gentong – Tasikmalaya – Ciamis – Cilacap – Majenang – Wangon – Ajibarang (Banyumas) – Purwokerto. Sepanjang perjalanan tersebut Tim beserta rombongan berhenti di beberapa titik posko jalur lebaran.

Dalam peninjauan tersebut turut mendampingi Kasubdit Pemantauan dan Evaluasi Direktorat Preservasi Jalan Thomas Setiabudi Aden, Kasubdit Geoteknik dan Manajemen Lereng Direktorat Pembangunan Jalan Rakhman Taufik, dan perwakilan dari BBPJN VI Jakarta dan BBPJN VII Semarang. Kunjungan tersebut dilakukan dalam melaksanakan Instruksi Menteri (Inmen) No. 02/IN/M/2018 tentang Pemantauan Kesiapan Infrastruktur Jalan dan Jembatan untuk Jalur Lebaran 2018.

Dalam peninjauan tersebut adang mengatakan harapan masyarakat dalam mudik itu meliputi 3 faktor yaitu aman, nyaman, lancar.

Aman itu artinya itu dari jakarta ke timur lewat pantura lewat jalur tengah lewat jalur selatan sampai di tujuannya itu dengan selamat, kita lihat teman-teman di BBPJN VI membuat marka-marka terutama yang di tengah ini kan bagaimana nanti pengemudi bisa mengemudikan kendaraannya dengan tidak saling bentur dengan kendaraan lain. Sebagian besar marka sudah ada dan ada yang sedang dikerjakan h-10. Disamping marka jalann tentunya bahwa aman ini  faktor pengemudinya sangat dominan, “ucap Adang.

Nyaman merupakan faktor yang ke 2 paling penting bagi para pemudik. Adang menjelaskan bahwa, pihak Bina Marga Sendiri memiliki standar kenyamanan pengendara di jalan dengan mengacu pada International Roughness Index (IRI). Jadi kenyamanan itu bisa diwujudkan di skala IRI nya 4, “ucap adang.

Secara umum jalan-jalan nasional ini ini sangat nyaman untuk dikendarain kendaraan bermotor bahkan ada beberapa ruas jalan nasional yang nyamannya sama dengan jalan tol, “tegas Adang. Ada beberapa ruas jalan nasional yang belum nyaman belum nyaman karena jalan itu belum diadakan rekonstruksi, ada suatu kondisi dimana jalan itu mungkin karena saking lamanya, terus beban kendaraan yang melebihi beban yang disitu sehingga menyebabkan jalan bergelombang ini belum nyaman “tambah adang.

Mudah2an dengan upaya kawan-kawan yang maksimal, maksimal itu artinya begini yang bisa dikerjakan menjelang masa lebaran ini yaitu kalau ada lubang-lubang ya di tutup, kalau lubangnya besar sedikit namanya Patching/Penambalan dimana jalan tersebut di kotakin dilobangin kemudian di diganti ditutup rata.

Artinya juga sudah di upayakan secara maksimal juga dalam waktu yang sangat singkat ini bagaimana kenyamanan ini bisa dipenuhi namun demikian pada ruas-ruas tertentu dimana jalan itu usianya sudah seharusnya sudah di rekonstruksi tapi belum di rekonstruksi dan beban yang lewat luar biasa. Beban yang lewat luar biasa disini maksud nya truk – truk yang melewati jalan tersebut dikenal dengan istilah “ODOL” yaitu Over Dimensi dan Over Load. Jadi truk nya itu ditambahi, misalkan panjang normal truk normal itu sekitar 5 meter maka bisa menjadi 7 meter. Maka dari itu akan berdampak sangat distruktif ke jalan tersebut. Dan hal tersebut terjadi berulang kali (repetisi).

Faktor lancar disini dimaksudkan para pemudik di harapkan dapat tiba tepat waktu di kampung halaman. Misalkan pemudik berangkat hari sabtu sampai di kampung nya minggu. Untuk mewujudkan lancar tersebut harus koordinasi dengan berbagai pihak. Seperti dititik-titik yang bisa menjadi bottleneck atau sumber kemacetan. Tentunya disini harus ada upaya-upaya special dari H- berapa sampai H+ berapa koordinasi dengan semua pihak seperti Dinas Lalu Lintas Angkutan Jalan Raya (DLLAJR), kepolisian dan sebagainya untuk menghentikan pasar-pasar tumpah. Harapan kami H- dan H+ tersebut pasar tumpah itu diliburkan. Jadi tidak ada lagi fenomena bottleneck yang di akibatkan oleh pasar tumpah. Sehingga di harapkan arus mudik tersebut bisa lancar.

Selanjutnya Thomas menambahkan bahwa tahun ini para pemudik diberikan tiga pilihan. Jalur utara, tengah dan selatan. Semua kita siapkan termasuk tol yang parallel dengan jalan nasional. Selain itu semua balai di setiap daerah baik sumatera dan jawa sudah memiliki posko yang dilengkapi dengan semua peralatan. Kita mencoba terus melayani masyarakat. Tidak dalam moment lebaran pun kita akan tetap bekerja seperti ini “ungkap Thomas. (KompuBM)