Konstruksi Jalan Akses Wisata Mandeh Rampung Akhir 2018
- 21 Juni 2018
- Berita/Umum
- 732 viewed
Pembangunan jalan akses kawasan wisata Mandeh, Sumatera Barat ditargetkan rampung seluruhnya pada akhir tahun ini. Dari total panjang jalan akses 41,181 Km, 15 Km diantaranya pada akhir tahun lalu telah terbangun dengan berkondisi teraspal lebar 6 meter yang dilengkapi bahu jalan dan marka jalan. Melanjutkan pekerjaan tahun anggaran 2017 tersebut, pada hari ini, Kamis (21/6) ditandatangani tiga paket pekerjaan pembangunan jalan ke kawasan wisata Mandeh dengan nilai total Rp127,83 miliar.
Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) III Sumatera Barat, Saiful Anwar menjelaskan paket pekerjaan yang ditandatangani yaitu pertama, Pembangunan Jalan Akses Wisata Mandeh/KSPN senilai Rp55,18 miliar untuk pembangunan 13,03 Km, kedua, Pembangunan Jalan Akses Wisata Mandeh (Lanjutan)/KSPN senilai Rp59,91 Km untuk pembangunan 12,05 Km serta ketiga, Penggantian, Rehabilitasi dan Pemeliharaan Berkala Jembatan Ruas Jalan Akses Wisata Mandeh/KSPN senilai Rp12,74 miliar untuk penanganan 245 meter.
Penandatanganan disaksikan oleh Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Marga, Arie Setiadi Moerwanto didampingi oleh Direktur Pengembangan Jaringan Jalan Rahman Arif, Direktur Jembatan Iwan Zarkasi dan Direktur Jalan Bebas Hambatan, Perkotaan dan Fasilitasi Jalan Daerah Sugiyartanto.
Jalan Akses Wisata Mandeh menghubungkan Teluk Kabung-Sungai Pisang-Sungai Nyalo-Mandeh-Carocok-Tarusan. Berada dalam wilayah adminstrasi Kota Padang dan Kabupaten Pesisir Selatan. Pembangunan jalan menuju kawasan wisata yang dijuluki Raja Empat-nya Sumatera tersebut telah dimulai sejak tahun 2016.
“Kami harap PPK (Pejabat Pembuat Komitmen) dan Satker (Satuan Kerja) genjot pekerjaan di lapangan, karena Desember nanti Bapak Presiden dan Bapak Menteri (PUPR) minta selesai. Waktunya singkat, namun pekerjaannya lumayan banyak,” ucap Saiful.
Lebih lanjut, Dia menuturkan pembangunan jalan akses tersebut memanfaatkan jalan yang sudah ada sebelumnya (eksisting) yang masih berkondisi tanah. Hal tersebut guna mempercepat pengerjaannya karena tidak memerlukan pembebasan lahan yang biasanya memakan waktu lama. Dirjen Bina Marga, Arie Setiadi Moerwanto mengamini penjelasan dari Kepala BPJN III tersebut.
“Tidak harus mewah, tetapi tingkat keamanan dan kenyamanan (berkendara) terpenuhi. Dan nantinya bisa dibanggakan,” sambung Arie.
Arie menerangkan, dengan apresiasi dari masyarakat atas keberhasilan penyediaan prasarana jalan dan jembatan pada arus mudik tahun ini, maka harapan publik terhadap kinerja Ditjen Bina Marga akan semakin tinggi. Untuk itu, Dia meminta kepada jajarannya agar terus meningkatkan kualitas pekerjaan di lapangan dengan lebih baik dan dengan target waktu kerja yang lebih tepat.
“Tolong dijaga kekompakkan, kekompakan internal kita, dan juga kekompakan dengan mitra kerja,” sebutnya.
“Untuk penyedia jasa juga mari kita bekerja sama dengan baik, kalua tidak perform, kami tidak segan-segan untuk memberikan pinalti. Terkait jalan akses Mandeh, patut diingat, masyarakat Sumatera Barat itu kritis, kalau jelek (pekerjaannya), habis kita, tapi mereka juga rasional, kalau bagus kita akan diapresiasi,” tutur Dirjen Bina Marga. (KompuBM)