Konstruksi Dermaga Tawiri Ambon Mulai Dikerjakan
- 16 Mar 2017
- Berita/Umum
- 1022 viewed
Konstruksi Dermaga Tawiri di Ambon, Maluku mulai dilakukan. Hal tersebut setelah pada hari ini, Kamis (16/3) di Jakarta dilakukan penandatanganan kontrak pekerjaan antara Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Wilayah XVI Maluku dengan PT Brantas Abipraya selaku pemenang tender pembangunan senilai Rp110,14 miliar.
Dermaga Tawiri dibangun sebagai pengganti Dermaga TNI Angkatan Laut (AL) yang lama pasca pembangunan Jembatan Merah Putih (JMP) yang melintasi teluk dalam Ambon sehingga tidak bisa dilewati kapal latih TNI-AL seperti Dewa Ruci.Selain tanda tangan kontrak konstruksi, pada saat yang bersamaan juga dilakukan tanda tangan paket pengawasan konstruksi Dermaga Tawiri senilai Rp4,51 miliar dengan konsultan pemenangPT Yodya Karya J.O. PT Rosari Konsultan.
Usai menyaksikan penandatanganan paket kontrak tersebut, Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Marga Arie Setiadi Moerwanto menginstruksikan agar pembangunan dermaga tersebut rampung pada akhir tahun ini. Pada awal perencanaannya, konstruksi akan dilakukan dengan paket kontrak tahun jama dua tahun yaitu 2016-2017, namun hal tersebut berubah menjadi hanya pekerjaan tahun tunggap pada 2017 ini.
“Kita perlu percepat pengerjaannya, harus selesai Desember 2017. Tetapi harus tetap perhatikan dan sesuaikan dengan prosedur yang berlaku,” ungkap Arie.
Kepala BPJN XVI Shafwan HR menjelaskan perubahan skema pekerjaan salah satunya karena proses lelang yang berjalan cukup lama, bahkan lebih dari enam bulan. Dia menambahkan, bahkan, pelelangan sempat harus diulang sebanyak tiga kali. Arie juga meminta kepada kontraktor dalam proses pembangunan dermaga tersebut untuk memperhatikan aspek arus air laut.
“Pelabuhan yang lama lokasinya agak masuk ke teluk, yang baru agak keluar. Harus diperhatikan, karena arusnya berbeda. Saya juga meminta kalian harus berkoordinasi dengan TNI-AL untuk pengerjaannya,” sebut Dirjen Bina Marga.
Shafwan mengatakan, Dermaga Tawiri dibangun diatas lahan seluas 11,2 hektare. Pembebasan lahan tersebut juga dilakukan dengan alokasi dana Ditjen Bina Marga melalui BPJN XVI. Dermaga tersebut nantinya berfungsi sebagai tempat bekal ulang baik bahan bakar, air tawar, bahan makanan, obat-obatan maupun amunisi.
“Dermaga juga sebagai tempat perawatan kesehatan bagi ABK KRI yang sakit serta perbaikan dan perawatan kapal bila terjadi kerusakan peralatan kapal,” lanjutnya. (KompuBM)