Konstruksi Cisumdawu Seksi I-II Ditargetkan Rampung September 2020
- 06 Sept 2019
- Berita/Umum
- 1582 viewed
Pembangunan jalan tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) yang menjadi porsi pemerintah (seksi I – seksi II) ditargetkan rampung pada September tahun depan. Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Wilayah VI Jakarta Hari Suko Setiono mengaku cukup optimis target tersebut dapat terpenuhi dengan catatan pembebasan lahan bisa terselesaikan seluruhnya.
Konstruksi jalan tol Cisumdawu sepanjang 60,1 Km terbagi menjadi enam seksi, dimana seksi I – II (Cileunyi-Sumedang) sepanjang 27,62 Km menjadi tanggung jawab pemerintah dengan dana pembangunan berasal dari pinjaman Tiongkok. Sementara seksi III – VI (Sumedang-Dawuan) sepanjang 33,62 Km dibangun oleh PT Citra Karya Jabar Tol (CKJT) selaku Badan Usaha Jalan Tol (BUJT).
Hari menyebutkan, secara aspek teknik konstruksi meskipun menghadapi tantangan kondisi lapangan yang berbukit-bukit dan berbatu tidak menjadi masalah. Namun, dirinya menyatakan progres fisik di lapangan terkendala aspek pembebasan lahan yang sulit.
Hal tersebut, Hari sampaikan kepada para wartawan saat meninjau lokasi pembangunan jalan tol Cisumdawu di Sumedang, Jawa Barat pada Kamis (5/9). Turut ikur rombongan yaitu Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Danang Parikesit, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jabar Heri Antasari dan perwakilan dari Kantor Staf Presiden (KSP).
“Masalah teknis kita bisa semua, buktinya pembangunan terowongan pertama (pada jalan tol di Indonesia) berhasil kita selesaikan, namun memang kita terkendala pembebasan lahan,” sambung Kepala BBPJN VI.
Pengerjaan tol Cisumdawu yang menjadi tanggung jawab pemerintah dimulai dengan konstruksi seksi II yaitu Ranca Kalong-Sumedang sepanjang 17,05 Km. Pembangunan seksi tersebut terbagi menjadi dua fase, dimana fase I Ranca Kalong – Ciherang (6,35 Km) sudah selesai pada 2017 dan fase II Ciherang-Sumedang (10,7 Km) saat ini progresnya mencapai 74,62 persen. Bersamaan dengan pengerjaan fase II seksi II, saat ini juga sedang dikerjakan fase III atau seksi I Cileunyi-Ciherang sepanjang 10,57 Km.
Kepala Satuan Kerja (Satker) Pelaksanaan Jalan Bebas Hambatan Cisumdawu Yusrizal Kurniawan mengatakan untuk pengerjaan fase III saat ini progresnya baru mencapai 45,44 persen. Di fase ini salah satu bobot pekerjaan terbesar yaitu 40 persen adalah konstruksi simpang susun (interchange) Cileunyi. Menurutnya, pekerjaan tersebut secara teknis cukup kompleks.
“Lalu juga ada tantangan seperti pemindahan lokasi PKL (pedagang kaki lima), namun kami akan segera tanda tangan dengan PKL mengenai bersedianya mereka untuk direlokasi. Lalu juga terminal bayangan, kami juga sudah koordinasi dengan pengelola, agar tidak keberatan di relokasi,” ungkap Yuzrizal.
Selain memacu percepatan konstruksi fisik, Kepala BBPJN VI mengatakan pihaknya terus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait seperti BPJT, Lembaga Manajamen Aset Negara (LMAN), BUJT dan pemerintah daerah Jabar untuk mempercepat proses penyelesaian pembebasan tanah.
Selain pekerjaan yang sedang dilakukan pemerintah pusat pada seksi I dan II, sekarang juga sedang dilakukan pembangunan seksi III Sumedang-Cimalaka oleh PT CKJT selaku BUJT. Seksi sepanjang 4,05 Km tersebut saat ini progresnya mencapai 78,01 persen dan diharapkan selesai pada akhir tahun ini.
“Dengan rencana selesai seksi I dan seksi II pada tahun depan, dan selesainya seksi III oleh BUJT, maka tahun depan direncanakan ruas Cileunyi hingga Cimalaka tahun depan sudah tersambung dan bisa beroperasi,” terang Hari.
Rombongan wartawan dari Jakarta mendatangi beberapa lokasi pekerjaan diantaranya simpang susun Cileunyi, terowongan tol Cisumdawu, pekerjaan seksi III dan juga Bandara Kertajati di Majalengka. Kepala BPJT Danang Parikesit menerangkan, beroperasi tol Cisumdawu akan meningkatkan daya Tarik dan kemanfaatan Bandara Kertajati.
“Konsep jaringan awal jalannya, dari tol Cipali (Cikopo-Palimanan) akan ada jalan aksesnya yang dikerjakan PT LMS selaku BUJT. Tanahnya akan bebas akhir Desember ini, untuk kemudian lanjut dengan pembangunan fisiknya. Sedangkan yang dari Cisumdawu ada MoU antara BIJB dengan CKJT, membangun akses tambahan, jadi ada dua akses menuju Bandara Kertajati,” jelas Danang.