Konferensi Internasional Pengembang Jalan Diselenggarakan di Bali
- 07 Mar 2017
- Berita/Umum
- 897 viewed
Himpunan Pengembangan Jalan Indonesia (HPJI), Road Engineering Association of Asia and Australia (REAA) beserta Internatonal Road Federation (IRF) akan mengadakan Konferensi Internasional mengenai jalan pada 22-24 Maret di Nusa Dua, Bali. 15th REAA Conference 2017 & IRF Road Global Summit tahun ini mengangkat tema Road for Better Living; Make Roads Inclusive, Safe, Resilient dan Sustainable.
Dalam jumpa pers hari ini, Selasa (7/3) di Jakarta, Presiden REAA, Hermanto Dardak mengatakan, tema tersebut akan membahas cost-effective dan sustainable road yang dapat memberikan manfaat bagi pemerintah dalam hal cost-savings, dan masyarakat dalam hal perbaikan lingkungan, akses dan keamanan suatu konstruksi jalan dan jembatan.
“Topik-topik yang akan dibahas peserta conference diantaranya mengenai keselamatan jalan, smart transportation system, green construction, dan juga road financing,” ungkap Hermanto.
Dalam forum ini, para peserta akan berbagi pengalaman dan best practice mengenai pembangunan dan penanganan jalan. Negara peserta yang telah mengkonfirmasi akan hadir antara lain berasal dari Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina, Jepang, Taiwan, Korea Selatan, Australia, Selandia Baru dan Amerika Serikat.
Hermanto juga menekankan, dalam konferensi tersebut akan dibahas pembangunan jalan tidak hanya dari segi konstruksi, tetapi juga fungsi jaringan jalan dalam pengembangan wilayah. Menurutnya, nanti para Direktur Jenderal yang membawahi pembangunan jalan akan berbicara apa yang telah mereka lakukan untuk mendukung pengembangan wilayah.
“Mereka akan berbagi pengalaman. Bangun jalan harus jelas ada outcomenya. Bukan hanya fisik sebagai outputnya, namun juga outcomenya terhadap akses ke pelabuhan, kawasan industri. Kedepannya bahkan tidak hanya outcome, namun juga impact,” sebutnya.
Isu lain yang menurut Presiden REAA akan menarik dibahas dalam konferensi internasional tersebut adalah mengenai green construction. Bagaimana pembangunan jalan pengaruhi lingkungan dan kualitas kehidupan masyarakat. Bila di masa lalu hingga saat ini telah dikenal keharusan mengenai adanya Analisa Mengenai Dampak Lingkunga (AMDAL) ketika akan konstruksi jalan, sekarang sudah dirintis pemperingkatan jalan (roads rating).
“Setiap proyek pembangunan jalan di-rating, jadi kalau mempergunakan material dari lokasi yang dekat proyek, maka nilainya baik, lalu pergunakan material daur ulang atau recycle baik lagi (nilainya), drainase bagus, nilai lagi, lereng ditangani lebih baik dapat point lagi. Nanti kita jumlah. Yang nilai lingkungan baik, dapat platinum, emas, perunggu. Semua terukur, berapa indeksnya,” terang Hermanto.
15th REAA Conference 2017 & IRF Road Global Summit direncanakan akan dibuka secara resmi oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono. Hermanto mengharapkan, forum internasional tahunan ini juga diharapkan akan menjadi wahana pembelajaran bagi para engineer muda Indonesia. (KompuBM)