Komisi V DPR Tinjau Infrastruktur Bandara NYIA
- 31 Okt 2018
- Berita/Umum
- 615 viewed
YOGYAKARTA-- Komisi V DPR RI yang menangani infrastruktur dan perhubungan mengadakan kunjungan kerja spesifik ke Daerah Istimewa Yogyakarta pada 26-27 Oktober 2018. Dalam kunjungan kali ini, Tim Komisi V DPR RI yang diketuai oleh Sigit Sosiantomo bersama sepuluh orang anggota komisi lainnya didampingi perwakilan dari Direktorat Jenderal Bina Marga, Kementerian Perhubungan, PT. Angkasa Pura I (Persero), BMKG, serta PT. Pembangunan Perumahan (PT. PP Persero).Turut mendampingi dari Direktorat Jenderal Bina Marga yakni Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional VII Semarang Akhmad Cahyadi.
Agenda utama yang dibawa oleh Komisi V DPR dalam kunjungan kerjanya ke Yogyakarta kali ini adalah meninjau proyek pembangunan Bandar Udara New Yogyakarta International Airport (NYIA) di Kulon Progo yang ditargetkan dapat beroperasi pada 19 April 2018. Seperti yang disampaikan oleh Ketua Tim Sigit Sosiantomo bahwa kunjungan ke NYIA ini adalah dalam rangka (i) pengawasan progres pembangunan NYIA, (ii) review regulasi ketatabandaraan, dan (iii) studi kelayakan dan keselamatan bandara.
Hal yang juga disinggung oleh Komisi V DPR adalah terkait konektivitas Bandar Udara NYIA. “Dibutuhkan peran Pemerintah Pusat, dalam hal ini Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR beserta Direktorat Jenderal Perkerataapian, Kementerian Perhubungan, untuk membangun dan menyiapkan konektivitas Bandara Kulon Progo dengan daerah di sekitarnya” ujar Sigit saat membuka pembahasan.
Terkait dengan aksesibilitas jalan dari atau menuju bandara NYIA anggota Komisi V DPR dari F-PDIP Yoseph Umarhadi menambahkan “Idealnya waktu tempuh jalan akses menuju bandara atau dari bandara ke daerah sekitarnya itu maksimal satu jam. Apabila melewati satu jam akan sangat merugikan bagi turis atau pendatang. Melihat kondisi saat ini dibutuhkan solusi dari Kementeraian PUPR ataupun Kementerian Perhubungan untuk membuka akses dari atau menuju bandara agar lebih aksesibel bagi para pendatang.
Seperti yang diketahui bahwa saat ini terdapat Jalan Nasional Yogya-Wates yang menghubungkan Kota Sleman dengan lokasi Bandara NYIA di Kabupaten Kulon Progo. Jalan nasional ini membentang sepanjang sekitar 60 km dan memiliki lebar jalan 11 m. Saat ini masih dibutuhkan waktu sekitar 1,5 hingga 2 jam untuk mengakses bandara NYIA dari pusat Kota Yogyakarta.
Menjawab solusi dan peran Kementerian PUPR terkait dengan konektivitas Bandara NYIA, Akhmad Cahyadi dalam pernyataannya saat ditemui sesudah pembahasan menyatakan “saat ini kami sedang menyiapkan paket Underpass NYIA, yakni dalam proses lelang dengan nama paket Underpass Bandara NYIA dengan panjang 1,1 km dan lebarnya sekitar 20 m dengan nilai pekerjaan sebesar Rp 311 miliar”.
Adapun underpass ini nantinya akan menghubungkan antara Jalur Pantai Selatan Jawa (Pansela) dengan Bandara NYIA sehingga diharapkan akan lebih mempermudah akses pengguna dari bandara ataupun menuju bandara. Proses pelelangan pekerjaan paket tersebut ditargetkan akan selesai pada akhir bulan Oktober sampai awal bulan November dan pekerjaannya ditargetkan akan selesai pada akhir tahun 2019.
“Staging pekerjaan Paket Underpass NYIA juga akan disesuaikan dengan target pengoperasian Bandara NYIA yang ditarget akan minimum beroperasi pada bulan April 2019”, ujar Akhmad menutup keterangannya. (KompuBM)