Jembatan Tumbang Samba Akan Persingkat Jarak Tempu Kaltim-Kalbar
- 23 Jan 2020
- Berita/Umum
- 5581 viewed
Jembatan Tumbang Samba yang berada di Kabupaten Katingan, Kalimantan Tengah nantinya memiliki fungsi penting sebagai penghubung tiga provinsi yaitu Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Barat. Saat ini Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah menyelesaikan konstruksi jembatan yang memiliki panjang total 843,2 meter tersebut.
Pada pekan lalu telah dilakukan penyambungan bentang tengah (full span lifting) jembatan Tumbang Samba. Struktur pelengkung baja bentang tengah tersebut dikerjakan di pabrik PT Wika Beton di Cipeundeuy, Subang, Jawa Barat. Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Marga Sugiyartanto mengatakan, keberadaan jembatan Tumbang Samba sebagai bagian dari penghubung utama lintas tengah pulau Kalimantan.
"Seandainya nanti jembatan ini sudah selesai, kita dari Pontianak (Kalbar) ke Kalimantan Timur, beda jaraknya dengan lintas selatan yang sudah ada sekarang hampir 500 km," sebut Sugiyartanto saat meninjau jembatan Tumbang Samba pada Selasa (21/1). Dalam peninjauan tersebut turut mendampingi Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) XI Banjarmasin, Budi Harimawan Semihardjo.
Dirjen Bina Marga menuturkan lintas tengah yang menghubungkan Kaltim-Kalteng-Kalbar saat ini belum terkoneksi seluruhnya. Untuk itu setelah terselesaikan pembangunan jembatan Tumbang Samba, Ditjen Bina Marga sudah merencanakan kelanjutan pembangunan ruas jalan ke arah barat. Ditargetkan lintas tengah yang menghubungkan ketiga provinsi tersebut sudah tersambung sepenuhnya pada akhir 2024.
"Sehingga diharapkan kalau Tumbang Samba sudah selesai, kemudian yang ke arah Tumbang Hiran, Tumbang Sanamang sampai dengan Kabupaten Sintang (Kalbar) beberapa infrastruktur (jalan) memang belum terbuka, kita harapkan akhir 2024 sudah terbuka sehingga potensi ekonomi cepat berkembang dan tumbuh," terangnya.
Budi menambahkan, lifting rangka baja jembatan dilakukan pada Jumat (17/1) mulai dari pukul 10.00 hingga 16.10 WIB. Pengangkatan tersebut dilakukan hingga ketinggian 8.5 meter. Konstruksi dilakukan selama tiga tahun anggaran sejak 2017 dengan total nilai Rp 284 miliar. Menurut Budi, kehadiran jembatan yang melintasi Sungai Katingan sudah sangat ditunggu dan direspon positif oleh masyarakat Kalteng, karena akan mempermudah pergerakan masyarakat dari bagian hulu atau Utara Kabupaten Katingan ke Pasar Tumbang Samba hingga ke batas Kalbar.
Libatkan ASN Muda
Dalam kesempatan tersebut, Sugiyartanto juga mengatakan, konstruksi jembatan Tumbang Samba melibatkan para teknik sipil muda dalam negeri. Menurutnya hal tersebut menjadi kesempatan yang tepat untuk belajar dan meningkatkan kompetensi mereka kala bertugas membangun jembatan bentang panjang di wilayah lain sehingga mampu bersaing dengan teknik sipil negara lain.
" Ada beberapa teman-teman, sumber daya tenaga insinyur muda, menambah pengalaman ini teknologi baru. kita mengangkat rangka baja jembatan yang beratnya sekitar 450 ton, kita angkat sekaligus, kita setting di bawah sehingga bisa efisiensi waktu pelaksanaan," sebut Dirjen Bina Marga.
Pengerjaan konstruksi jembatan yang lebih efisien waktu tersebut dinilai baik sehingga infrastruktur dapat lebih cepat dinikmati masyarakat. Sugiyartanto memastikan penerapan teknologi baru pengangkatan rangka jembatan tetap memperhatikan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) dan pengawasan yang ketat. Panjang rangka baja jembatan Tumbang Samba adalah 108 meter, sedikit lebih panjang dari rangka jembatan Tayan di Kabupaten Sanggau, Kalbar yang sepanjang 105 meter.
"Kedepan sangat mungkin panjang rangka baja jembatan yang dapat diangkat lebih panjang lagi. Pengalaman teman-teman insinyur muda penting karena kondisi Indonesia yang banyak sungai memang membutuhkan jembatan bentang panjang," sambungnya