Berita

Beranda Berita Jelang Idul Adha Pantura Jateng - Semarang Siap Dilalui
Beranda Berita Jelang Idul Adha Pantura Jateng - Semarang Siap Dilalui

Jelang Idul Adha Pantura Jateng - Semarang Siap Dilalui

  •  04 Sept 2017
  • Berita/Umum
  • 634 viewed
Foto: Jelang Idul Adha Pantura Jateng - Semarang Siap Dilalui

BINA MARGA (SEMARANG) - Jelang Arus Liburan Long Weekend Hari Raya Idul Adha yang dimulai Kamis siang (31/08) ini, Dirjen Bina Marga Kementerian PUPR, Arie Setiadi Moerwanto melakukan tinjauan jalur Kota Semarang-Pantura Jateng-Brexit sejauh 170 km. Arie didampingi oleh Direktur Jalan Bebas Hambatan, Perkotaan dan Fasilitasi Jalan Daerah, Soebagiono, dan Kepala Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) VII, Heri Marzuki.
 
"Kita periksa jalan nasional untuk kesiapan liburan Idul Adha yang dimulai siang ini" ujar Arie. Ia mengatakan Kamis siang segala pekerjaan jalan sudah selesai atau dihentikan sementara. Harapannya jalan nasional arah Semarang bisa lebih baik daripada arus mudik 2017 kemarin.
 
Heri Marzuki mengatakan bahwa pada Kamis pagi masih ada pekerjaan rekonstruksi jalan di daerah Batang (64km dari Semarang) namun ia menjanjikan pekerjaan tersebut selesai pada Kamis siang. "Jadi untuk yang rekonstruksi itu harusnya selesai kemarin tapi karena alat penghampar aspalnya rusak jadi tertunda.Insya Allah siang ini selesai, kita sedang carikan alat penggantinya," ujar Heri.
 
Selain pekerjaan di titik ini, Heri mengatakan semua pekerjaan jalan baik rekonstruksi, jembatan, pelebaran, dll akan dihentikan dan dilanjutkan kembali pada h+3 setelah Idul Adha.
 
Arus liburan Idul Adha di Kota Semarang kali ini pun akan lebih lancar setelah beroperasinya Underpass Jatingaleh sepanjang 1,3 km sebagaimana telah ditinjau, Rabu kemarin. Underpas ini terletak di ruas Jalan Teuku Umar-Setiabudhi dan terdiri dari tiga item pembangunan, yaitu Underpass Kesatriaan, Jembatan Jatingaleh, dan Underpass Gombel.

Underpas senilai Rp. 68 milyar ini dibangun di titik macet akibat beberapa simpang sebidang, bottleneck akibat perbedaan lebar jalan, perbedaan jumlah lajur jalan, dan tingginya volume kendaraan pada jam-jam tertentu. 
 
Meski begitu, Dirjen Bina Marga menghimbau masyarakat agar membiasakan diri dengan jalur baru di underpass tersebut pasalnya bentuk fisik jalannya sudah sangat berbeda dari sebelumnya. "Seharusnya kondisi lebih baik,karena tadinya satu arah sekarang dua arah kemudian simpangan sebidangnya sudah tidak ada," jelas Arie. Ia juga menginstruksikan kepada Kepala BBPJN VII agar memperhalus transisi jalur lama dan yang baru. (Ian)