JALAN PARALEL PERBATASAN KALTARA DITARGETKAN TEMBUS 2019
- 01 Okt 2017
- Berita/Umum
- 1436 viewed
MALINAU - Pembangunan Jalan Perbatasan menjadi prioritas pemerintah saat ini sebagai langkah membangun dari pinggiran untuk membuka keterisolasian serta meningkatkan kesejahteraan penduduk di kawasan perbatasan, disamping menjamin pertahanan dan keamanan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Pementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus menggenjot pembangunan jalan perbatasan guna menghubungkan kota-kota terdekat dengan kawasan perbatasan. Hal ini terungkap dari kunjungan Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono ke Kaltara, Minggu siang (1/10).
Di Provinsi Kalimantan Utara sebagi provinsi termuda terdapat pekerjaan Jalan Perbatasan sepanjang 983 km, terbagi menjadi jalan paralel perbatasan sepanjang 603 km dan jalan akses perbatasan menuju Pos Lintas Batas sepanjang 380 km.
"Akan ditangani pembukaan jalan sepanjang 127 km pada tahun 2018 dan sisanya sepanjang 73 km pada tahun 2019. Sehingga pada tahun 2019 ditargetkan jalan paralel perbatasan di Kaltara tembus seluruhnya. Selanjutnya akan dilakukan perbaikan dan perkerasan jalan oleh Kementerian PUPR," kata Menteri Basuki
Adapun ruas perbatan yang tengah dibangun di Kaltara adalah ruas Malinau-Langap 57,72 km, Langap-Long Kemuat 93,45 km, Long Kemuat-Long Pujungan 66,30 km, Long Pujungan-Long Nawang 221,63 km, Long Nawang-Long Metulang 48 km dan Long Metulang-Long Boh 116,80 km.
"Paralel perbatasan itu sekarang ada dilaksanakan ada dua paket. Pertama dari Long Boh ke malinau. Yang satu lagi pekerjaan jalan," ujar Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) XII, Timbul Manahan Pasaribu saat mendampingi Menteri PUPR di lokasi proyek.
"Jadi memang belum tuntas. Karena masih ada 200 km yang belum tembus. Artinya masih tertutup hutan. Diharapkan bisa rampung terbuka semua 2019. " jelas Timbul. Pekerjaan buka hutan sudah dilakukan sejak tahun 2015 sampai 2019.
Ia juga menambahkan bahwa saat ini tengah dilakukan survei persiapan untuk pembangunan jalan dan jembatan di ruas paralel perbatasan."Kita lakukan survey yang rinci untuk memperoleh trase jalan dan jembatan yang baik, sekaligus menghindari ruas yang terlalu curam. Kita mempertimbangkan kondisi topografi, tanah dan geologi setempat, “ papar Timbul.
Sementara jalan akses perbatasan sepanjang 380 KM sudah tembus seluruhnya. Adapun ruas-ruasnya adalah Mensalong-Tou Lumbis (148 Km) dan Malinau-Long Bawan-Long Midang (232 Km). Menteri PUPR dan rombongan kemarin meninjau ruas Malinau - Long Bawan - Long Midang yang menjadi prioritas pekerjaan saat ini.
Di ruas tersebut tahun ini tengah dilakukan peningkatan kualitas jalan dan rekonstruksi aspal. Sementara tahun 2018 akan dilakukan rekonstruksi jalan sepanjang 4 km dan pembangunan 3 jembatan baru, serta sisanya 3.7 km dituntaskan pada tahun 2019. (ian)