Berita

Beranda Berita GELIAT PEMANFAATAN ASPAL KARET
Beranda Berita GELIAT PEMANFAATAN ASPAL KARET

GELIAT PEMANFAATAN ASPAL KARET

  •  10 Apr 2019
  • Berita/Umum
  • 2436 viewed
Foto: GELIAT PEMANFAATAN ASPAL KARET

MUARA ENIM (BINA MARGA) - Pengolahan karet alam dari petani sebagai campuran aspal sedang digenjot. Ini dilakukan untuk menyerap produksi karet alam nasional sehingga membantu menstabilkan harga pasar.

Tahun 2019, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) merencanakan penggunaan aspal karet dari lateks sebesar 2542,2 ton untuk  mengaspal 65,8 km Jalan Nasional.
 
Direktur Preservasi, Ditjen Bina Marga, Atyanto Busono mengatakan selain menstabilkan harga penggunaan karet untuk campuran aspal juga sebagai bentuk nyata pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan (sustainable). "Selain karet kita juga pakai aspal plastik dan aspal Buton di Indonesia Timur," ujarnya ketika ditemui usai demo penghamparan aspal karet di Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan, Selasa 9 Maret 2019.
 
Tidak hanya itu, Ditjen Bina Marga tahun ini juga akan beli Bokar Basah dari petani sebanyak 2.504 ton atau setara dengan 17.889 ton aspal karet. Sekedar informasi, Lateks dan Bokar Basah adalah produk turunan langsung dari getah karet petani.
 
Lateks dan Bokar akan diolah industri karet ,masing-masing menjadi lateks pravulkanisasi dan Sir 20 kompon pravulkanisasi. Setiap 93% aspal akan dicampur 7% salah satu olahan karet tadi menjadi aspal karet curah.
 
Aspal karet curah kemudian dicampur dengan agregat di fasilitas Asphalt Mixing Plant (AMP). Adapun campurannya adalah 94% agregat dan 6% aspal karet. Dari AMP kemudian penghamparan aspal di lokasi jalan dilakukan.
 
Baik lateks maupun bokar, langsung dibeli ke petani karet. "Pembelian langsung kita lakukan ke petani, memangkas mata rantai sehingga harga jadi bagus," jelas Atyanto.
 
Pada kesempatan yang sama Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional V, KGS Saeful Anwar memaparkan hingga minggu pertama, april 2019, pihaknya telah membeli 357 ton bokar basah langsung dari 3.138 petani di Sumatera Selatan senilai Rp. 4 Milyar.
 
Bokar dibeli dengan harga Rp. 7.700 s.d Rp. 11.000 tiap kilogramnya. Harga  tersebut telah naik setelah sempat menyentuh Rp. 5000 per kilogram. Menurut data pembelian Bina Marga di Pulau Sumatera (Jambi, Sumsel, Lampung)  harga bokar per kilogram naik secara signifikan pada bulan maret.
 
Selain itu menurut Saeful tahun ini di Sumatera Selatan akan menggunakan aspal karet di beberapa ruas saja, yaitu Tebingtinggi-Jembatan Kimim Besar sepanjang 700 meter (21,6 ton), Bts Kab. Musi Rawas-Tebingtinggi sepanjang 800 meter (29,8 ton), Prabumulih-Beringin sepanjang Bts. Kab. Oku sepanjang 5,6 km (216 ton), dan bts. Kab. Oku-Baturaja sepanjang 1,6 km (60,9 ton).

 

Perluasan Aplikasi Aspal Karet
 
Direktur Atyanto mengakui bahwa penggunaan aspal karet untuk jalan Nasional masih sedikit. "Jalan nasional panjangnya tidak seberapa dibanding jalan kabupaten," ucapnya.
 
Selain Di Sumsel, penggunan aspal karet juga dilakukan di Jalan Nasional di Provinsi Sumut Jambi, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Barat.
 
Ia mengatakan bahwa untuk Jalan Nasional instruksi penggunaan aspal karet telah diatur dalam Surat Edaran (SE) Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dan Surat Edaran Direktur Jenderal Bina Marga.
 
"Sedangkan untuk provinsi sudah ada SE Mendagri kepada semua pemda baik Kabupaten atau Provinsi agar menggunakan aspal karet," ujarnya. Selain itu penggunaan aspal karet di Jalan Nasional dan Jalan Daerah seluruh indonesia akan diatur dalam Norma, Standar, Pedoman, dan Kriteria (NSPK).
 
Menurut data Bina Marga, 27.865.46 Km Jalan Nasional, 29.720 Km Jalan Provinsi, dan 297.485 Km Jalan Kabupaten di Sumatera, Kalimantan, dan Jawa berpotensi menggunakan aspal Karet.
 
Melihat besarnya potensi aplikasi penggunaan aspal karet di Jalan Daerah, Atyanto mengatakan bahwa Direktorat Preservasi dan Pusat Jalan dan Jembatan (Pusjatan) akan membentuk tim  pendampingan teknis pencampuran dan penghamparan aspal karet bilamana dibutuhkan oleh daerah.
 
Dalam demo penghamparan aspal karet tersebut turut hadir, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono, Menhub, Budi Karya Sumadi, dan Gubernur Sumatera Selatan, Herman Deru.(ian)