Berita

Beranda Berita DUKUNGAN BINA MARGA GUNA PENGEMBANGAN KAWASAN STRATEGIS INDUSTRI DI MALUKU UTARA
Beranda Berita DUKUNGAN BINA MARGA GUNA PENGEMBANGAN KAWASAN STRATEGIS INDUSTRI DI MALUKU UTARA

DUKUNGAN BINA MARGA GUNA PENGEMBANGAN KAWASAN STRATEGIS INDUSTRI DI MALUKU UTARA

  •  09 Juli 2022
  • Berita/Umum
  • 1128 viewed
Foto: DUKUNGAN BINA MARGA GUNA PENGEMBANGAN KAWASAN STRATEGIS INDUSTRI DI MALUKU UTARA

TERNATE – BINA MARGA Hingga 2024 Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Maluku Utara (Malut)  terus mendukung pengembangan potensi ekonomi di Provinsi Malut. Adapun lokasi proyek pengerjaan jalan dan jembatan terdapat di kawasan Pulau Morotai, kawasan industri Teluk Weda, dan mawasan industri Pulau Obi.

 

Ditemui saat mendampingi Kunjungan Kerja Komisi V DPR-RI ke Ternate, Jumat (7/7/2022), Kepala BPJN Malut, Herdianto Arifin mengatakan, dukungan terhadap tiga Kawasan tersebut sesuai arah pembangunan wilayah provinsi tersebut tahun 2020-2024. “Tiga klaster itu merupakan kawasan andalan yang sudah diatur dalam Perpress No. 18 Tahun 2020,” jelas Herdianto.

 

Lebih jauh Herdianto menjelaskan, pada tahun ini sebagian besar alokasi dana dicurahkan untuk pembangunan di kawasan Morotai. “Justru kita paling banyak ada di Morotai, pembangunan jalan, ada yang nilainya hingga Rp. 50 miliar,” jelasnya.

Data menunjukkan, terdapat empat paket pekerjaan jalan dan jembatan di pulau Morotai tahun 2022 yang berguna untuk meningkatkan konektivitas, yaitu preservasi ruas Batas Kota Daruba-Wayabula sepanjang 185 Km dengan anggaran Rp. 35 miliar. Kedua, Pembangunan jalan Sofi Wayabula 1 sepanjang 12 km senilai Rp. 52 miliar. Ketiga, pemeliharaan rutin ruas Sofi-Wayabula sepanjang  35 KM senilai Rp. 2,5 miliar. Keempat, Pembangunan Jembatan Ake Cio Kecil CS sepanjang 185 M senilai Rp. 48 miliar.

 

Pada Kawasan Industri Teluk Weda, BPJN Malut tahun ini baru saja menyelesaikan paket pekerjaan tahun jamak 2020-2022 Preservasi jalan Sagea-Patani senilai Rp. 114 miliar. Di ruas ini terdapat industri tambang dan pengolahan Nikel dibawah perusahan PT Indonesia Weda Bay Industrial Park atau lebih dikenal dengan singkatan IWIP. Perusahaan tersebut berdiri diatas lahan seluah 8000 ha dengan total investasi 1 miliar Dollar AS.

 

Herdianto mengatakan, pihaknya telah mendukung kawasan industri pulau Obi hingga tahun lalu. Namun pada tahun 2022, pemerintah tidak menganggarkan paket pekerjaan jalan dan jembatan untuk kawasan Iljndustri pulau Obi. “Tahun ini kita tidak ada anggarannya. Tahun lalu kita sudah bangun jalan sepanjang 19,4 Km. Makanya sekarang diusulkan untuk dilanjutkan,” pungkasnya. 

 

Herdianto berniat melanjutkan pekerjaan jalan di kawasan pulau Obi karena terdapat tambang dan pengolahan Nikel dengan total luas 12.000 ha  di bawah Harita Group. Selain aspek ekonomi kawasan, keberadaan IWIP dan Harita Group telah berkontribusi secara sosial dengan menyediakan lapangan pekerjaan bagi 19.300 dan 10.620 orang hingga tahun 2022. Selain itu, IWIP dan Harita Group telah berhasil menghasilkan Ferro Nikel dan Prekursor Batere Listrik.

 

Pada kesempatan yang sama, Wakil Ketua Komisi V DPR-RI Anton Sukartono Suratto selaku Ketua Tim, menyampaikan pihaknya ingin melihat secara langsung pembangunan infrastruktur di Malut di bidang PUPR, perhubungan desa, pembangunan daerah tertinggal dan transmigrasi, BMKG, dan SAR yang merupakan mitra kerja Komisi V. (Ian)