Dua Rekonstruksi Jalan Trans Papua Diteken
- 13 Okt 2017
- Berita/Umum
- 794 viewed
Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Marga menandatangani dua paket pekerjaan rekonstruksi jalan di Papua. Dua paket kontrak dengan nilai total Rp577,35 miliar tersebut ditandatangani di Jakarta pada Jumat (12/10) dengan disaksikan oleh Direktur Pengembangan Jaringan Jalan Rahman Arief, Direktur Preservasi Hedi Rahadian dan Direktur Jembatan Iwan Zarkasi.
Paket pertama adalah rekonstruksi jalan Seredala-Dekai sepanjang 33 Km dengan nilai Rp250,88 miliar yang dikerjakan oleh PT Brantas Abipraya. Sedangkan paket kedua adalah rekonstruksi ruas jalan Karubaga-Ilu-Mulia untuk pekerjaan 24 Km dengan nilai Rp326,47 miliar yang dilakukan oleh PT Modern Widya Tehnical. Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) XVIII Osman Harianto Marbun mengatakan, keduanya merupakan bagian dari Trans Papua yang juga sebagai jalur logistik.
“Ruas Kaburaga-Ilu-Mulia menghubungkan dua kabupaten yaitu Puncak Jaya dengan Jayawijaya jalannya memang sudah terbuka sejak tahun 1998, panjang total ada 150 Km dimana lebih dari setengahnya belum teraspal,” ujar Osman.
Dia melanjutkan, ruas tersebut merupakan jalan logistik khususnya dari Wamena menuju Puncak Jaya dan Tolikara sehingga membutuhkan kondisi jalan yang beraspal untuk memperlancar arus lalu lintas. Sedangkan ruas Dekai yang sudah terbuka 180 Km dari Dekai-Oksibil. Melalui program tahun jama selama 3 tahun diharapkan akan beraspal seluruhnya pada akhir 2019.
“Tahun ini kami kerjakan 33 Km, meskipun rencana selesai pada akhir 2019, namun kami upayakan percepatan sehingga dapat rampung pada pertengahan 2019,” sambungnya.
Direktur Preservasi Hedi Rahadian meminta kepada pihak kontraktor dapat menyelesaikan pekerjaan tepat waktu serta tertib administrasi. Selain itu Dia juga menekankan pentingnya rekayasa lalu lintas selama masa konstruksi di lapangan. Meskipun arus kendaraan di ruas jalan Papua belum seramai di kota-kota besar tetap menjadi aspek penting guna menjaga keselamatan pengguna jalan.
Pada kesempatan yang sama Direktur Jembatan Iwan Zarkasi menyebutkan ketersediaan tenaga kerja, suplai materi serta peralatan yang memadai guna mencapai target pekerjaan. Kontraktor diminta juga dapat memahami kondisi lingkungan lapangan pekerjaan, cuaca serta masyarakat sekitar. (Kompu BM)