DPR Kunjungi Sumenep, Pemda Usulkan Jalan Akses Bandara
- 20 Mar 2019
- Berita/Umum
- 894 viewed
Sumenep (Bina Marga) - Komisi V DPR RI melakukan Kunjungan Kerja (kunker) ke Kabupaten Sumenep, Provinsi Jawa Timur pada Selasa (20/3). Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR yang diwakili oleh Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) VIII Surabaya I Ketut Darmawahana dan Kepala Bidang Preservasi I, BBPJN VIII Surabaya Sodeli turut meninjau jalan akses bandara Trunojoyo dan pelabuhan Kalianget.
Kabupaten Sumenep berada di pulau Madura Provinsi Jawa Timur yang memiliki icon wisata lomba karapan sapi ini sedang membangun bandara Trunojoyo yang lebih baik agar bisa mendukung pariwisata nasional tersebut, akan tetapi masih terkendala jalan akses menuju bandara yang sempit.
Kementerian pekerjaan umum melalui Ditjen Bina Marga mendukung pembangunan jalan akses menuju bandara Trunojoyo Sumenep dimana bandara tersebut telah memiliki penerbangan komersil pada tahun 2017, saat ini bandara tersebut mengalami kendala di jalan akses sehingga pemerintah kabupaten Sumenep mengajukan deskresi agar bisa di bantu oleh kementerian pupr.
"Terkait akses ke bandara itu memang sudah diusulkan jadi udah ada permintaan dari kabupaten tinggal nunggu surat deskresi dan anggaran jadi sehingga kalau anggaran dan surat deskresi keluar kita bisa laksanakan untuk akses Pelebaran dari jalan nasional ke bandara," ucap Sodeli.
Saat ini kondisi jalan nasional di Kabupaten Sumenep yang masuk ke dalam BBPJN VIII Surabaya memiliki panjang 50,87 Km dari total panjang jalan nasional di Madura 322,78 Km dan panjang jembatan 1803,10 Meter, dimana total anggaran untuk pulau Madura ditahun 2019 mencapai 92M turun dari tahun lalu 94M.
Pemerintah provinsi juga mengusulkan dibangunnya jembatan menuju pulau Oksigen Gili Iyang, "permintaan jembatan penghubung dari pulau Sumenep ke pulau Gili Iyang itu butuh jembatan, jadi itu bukan nasional kalau jadi jalan strategis jadi harus ada proses yaitu permintaan yang saling menunjang saling singkronisasi sehingga kalau itu memang untuk mendukung terkait dengan pelabuhan, jalan akses wisata, itu jalan strategis itu bisa melalui deskresi," jelas Sodeli. (KompuBM)