Ditjen Bina Marga Bangun 200 Km Jalan Pansela Pada 2017
- 26 Sept 2016
- Berita/Umum
- 524 viewed
Ditjen Bina Marga Bangun 200 Km Jalan Pansela Pada 2017
Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Marga akan membangun lebih dari 200 km jalan nasional baru di lintas Pantai Selatan (Pansela) Jawa mulai tahun depan. Pembangunan akan dilakukan dengan menggunakan alokasi dana dari APBN Murni dan pinjaman Islamic Development Bank (IDB).
Direktur Pembangunan Jalan Ditjen Bina Marga, Achmad Gani Ghazali Akman menjelaskan, pemerintah mengucurkan anggaran Rupiah murni dalam APBN Tahun Anggaran (TA) 2017 sebesar Rp650 miliar untuk konstruksi 45 Km jalan Pansela khususnya di Jawa Tengah (Jateng), Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Timur (Jatim).
“Dana tersebut dipergunakan untuk memelihara jalan Pansela di Banten dan Jawa Barat yang sudah terbangun serta membangun jalan baru 8,5 Km di Jateng, DIY 7 Km dan Jatim sepanjang 29,5 Km,” ungkap Gani di Jakarta, akhir pekan lalu.
Selain itu, Pemerintah juga tengah memproses pinjaman IDB senilai Rp2,96 triliun yang akan dimanfaatkan untuk konstruksi sepanjang 158,8 Km. Diharapkan dana tersebut sudah bisa mulai digunakan pada tahun depan. Nantinya pinjaman tersebut akan diperuntukan konstruksi jalan baru di Jateng 15 Km, DIY 12,25 Km serta Jatim 131,6 Km.
“Pansela memang merupakan salah satu prioritas pembangunan pemerintah untuk bidang jalan,” kata Gani.
Dia menjelaskan panjang total Pansela Jawa mencapai 1.604 Km yang menyambungkan mulai dari Banten, Jabar, Jateng, DIY hingga Jatim. Dari total panjang tersebut, 1.148,9 Km diantaranya telah tersambung. Sedangkan 455 Km lainnya diupayakan segera tersambung kedepannya.
“Yang sudah tersambung sepenuhnya ada di Banten 175 Km dan d Jabar 417 Km,” sebut Gani.
Sementara itu dari 216 Km jalan Pansela di ruas jateng, masih ada 103 Km yang belum tembus. Direktur Pembangunan Jalan menerangkan sebenarnya saat ini sudah ada jalan-jalan kecil yang menghubungkan daerah-daerah selatan di Jateng, namun memang kondisinya belum ideal.
“Jalannya sebenarnya ada, namun masih kecil dan memutar sehingga program kita pembangunan jalan baru yang bersifat realignment. Sama juga yang seperti di DIY,” lanjutnya.
Untuk DIY, dari 121,7 Km yang ada tinggal 56 Km yang belum terbangun. Sedangkan untuk Jatim dari total ruas Pansela sepanjang 673,9 Km masih ada 296 Km yang kan segera dibangun. Gani mengakui pembangunan jalan Pansela relatif tertinggal karena pemerintah lebih focus membangun di kawasan utara Jawa yang sudah lebih maju.
“Apalagi selama ini selatan dipandang dalam tanda kutip tanahnya lebih labil, karena daerahnya yang pantai, bergunung-gunung dan ada patahan. Namun utara yang sudah maju akan jenuh, sehingga kalau selatan telah terbangun, pembangunan akan lebih cepat dan jalur ekonomi bisa terpecah,” pungkas Direktur Pembangunan Jalan. (Kompu BM)