Dirjen Bina Marga Pantau Penanganan Kerusakan Jalan Jatim
- 09 Feb 2017
- Berita/Umum
- 825 viewed
Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Marga Arie Setiadi Moerwanto melakukan kunjungan lapangan ke Jawa Timur pada Rabu (8/2). Arie mengecek kondisi jalan-jalan nasional di provinsi tersebut yang mengalami kerusakan akibat intensitas hujan yang tinggi dan banjir. Ruas-ruas jalan yang didatangi antara lain Manyar-Sadang, Kalianak serta wilayah banjir di Sampang dan Keraton Pasuruan.
Menanggapi kondisi jalan-jalan nasional yang rusak di wilayah Jatim, Dirjen Bina Marga memerintah kepada Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Wilayah VIII I Ketut Darmawahana untuk melakukan penanganan. Ketut pun menyatakan pihaknya sudah dan akan terus melakukan perbaikan kondisi jalan meskipun masih bersifat darurat sementara.
“Mengingat kondisi yang masih hujan terus dan sebagian juga ada yang tergenang, yang kami lakukan adalah bersifat menutup lubang-lubang jalan. Ada lubang lagi kami tutup lagi. Penanganannya akan seperti itu sementara ini, sampai berakhirnya musim hujan yang diperkirakan berakhir dalam satu bulan lagi,” ucap Ketut.
Sebelumnya, pada Jumpa Pers, Senin (6/2) malam di Jakarta, Arie menyadari keluhan warga mengenai kerusakan jalan-jalan nasional di beberapa lokasi, untuk itu dia menugaskan para Kepala BBPJN/BPJN di seluruh Indonesia segera melakukan penanganan jalan-jalan tersebut. Menyiasati masih seringnya hujan di lapangan, para Kepala Balai diminta untuk melakukan penangangan sementara dulu, baru kemudian perbaikan yang bersifat permanen usai musim hujan.
Arie menuturkan, pihaknya banyak mendapat masukan dari masyarakat, pemerintah daerah (pemda) dan kepolisian mengenai kondisi kerusakan jalan. Kerusakan jalan antara lain terdapat pada beberapa spot di jalan Pantai Utara (Pantura) Jawa baik ruas Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Dalam kunjungannya, ke Jatim, Dirjen Bina Marga juga sempat menemui Gubernur Jatim, Soekarwo dan Bupati Pasuruan, Irsyad Yusuf. Arie mendatangi sungai Welang di Kraton Pasuruan yang meluap dan mengakibatkan banjir. Dia mengatakan, ada usulan dibangun fly over di atas jembatan tersebut. Namun, saat ini masih dalam tahap kajian.
Untuk normalisasi sungainya sendiri, Dirjen Bina Marga sudah berkoordinasi dengan Ditjen Sumber Daya Air melalui Balai Besar Wilayah Sungai Berantas Jatim. Normalisasi akan mulai dilakukan pada April. Menurut Arie normalisasi sungai tersebut penting untuk mencegah banjir dan tergenangnya jalan Pantura ruas Pasuruan-Probolinggo.
Selain itu, Ditjen Bina Marga juga mendorong percepatan pembangunan jalan tol Pasuruan-Gempol. Arie menyebutkan, untuk pembebasan tanah di wilayah Pasuruan sudah rampung 100 persen, tetapi untuk wilayah Gempol menuju Pasuruannya masih harus terus dilakukan percepatan. Dorongan juga dilakukan untuk realisasi jalan tol Probolinggo-Banyuwangi yang baru pada tahap penentukan lokasi (penlok). (KompuBM)