Berita

Beranda Berita BINA MARGA PAPARKAN PERSIAPAN PRASARANA ARUS MUDIK 2018
Beranda Berita BINA MARGA PAPARKAN PERSIAPAN PRASARANA ARUS MUDIK 2018

BINA MARGA PAPARKAN PERSIAPAN PRASARANA ARUS MUDIK 2018

  •  18 Mei 2018
  • Berita/Umum
  • 519 viewed
Foto: BINA MARGA PAPARKAN PERSIAPAN PRASARANA ARUS MUDIK 2018

JAKARTA (BINA MARGA) – Jelang arus mudik lebaran yang diprediksi dimulai pada tanggal 8 Juni 2018, Ditjen Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah melakukan beberapa perseiapan. Sebagaimana dipaparkan oleh Direktur Jenderal Bina Marga  Arie Setiadie Moerwanto, Jumat (18/05) kepada khalayak media.

Arie mengatakan bahwa jalur mudik Pulau Jawa sudah lebih baik dari tahun sebelumnya. Seperti diketahui, saat ini mudik Pulau Jawa bisa dilewati via jalan Tol dari Jakarta hingga Pasuruan, Pantai Utara, Lintas Tengah, dan Pantai Selatan. Secara khusus Dirjen mengajak masyarakat untuk mudik melewati Lintas Selatan Jawa.

Menurut Dirjen Bina Marga, Lintas Selatan Jawa termasuk scenic road atau “jalur indah”. Pasalnya jalur ini melewati area yang masih relatif alami dan memiliki banyak lokasi wisata bahari. Jalur ini menghubungkan kawasan Pantai Anyer, Banten hingga Provinsi Yogyakarta. Selain dari Anyer pemudik bisa mangakses jalur ini melalui lintas tengah dari (exit Tol Cileunyi) Kabupaten Tasikmalaya atau melalui Ciwidey, Kabupaten Bandung (exit tol Seroja).

“Total panjang pantai selatan ini 1.405 kilometer dengan karakterisitik scenic road. Kondisi tahun ini sudah lebih baik dan lebih mantap,” ujar Arie. Selain keindahannya, masyarakat bisa mencoba Lintas Selatan untuk mudik karena waktu libur lebaran tahun ini lebih panjang dari tahun-tahun kemarin.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Preservasi, Hedy Rahadian mengatakan bahwa Bina Marga  menjamin zero pot hole di sepanjang jalur Pantai Utara. Selain itu di Jalur Pantura tidak akan ada pekerjaan jalan pada H-10 hingga H+10 lebaran. “Namun untuk pemeliharaan rutin masih akan kita lakukan, jika diperlukan,” Jelas Hedy.

Selain jalur jalan nasional, mudik kali ini masyarkat bisa melewati 5 ruas tol fungsional baru, yaitu Pemalang-Batang , Batang-Semarang, Semarang-Solo (Salatiga-Surakarta), Sragen-Ngawi, dan Wilangan-Nganjuk-Kertosono. Jika ditotal jalan tol operasional dari Jakarta-Surabaya mencapai 524 KM dan tol fungsional sepanjang 237 KM.

Arie menambahakan, pemerintah akan membuka ruas tol fungsional siang hingga malam hari. Pihaknya akan berkoordinasi dengan Korlantas serta menyediakan rambu-rambu berupa Mobile Concrete Barrier (MCB), mata kucing, dll. “Kita usahakan supaya jalan tersebut aman dilewati malam hari,” pungkas Arie.

Belajar dari mudik tahun sebelumnya, kemacetan kerap terjadi di titik masuk  Tempat Istirahat (TI). Maka dari itu akan dibuat jalur khusus untuk istirahat dan pengisian Bahan Bakar Minyak agar trafik lebih lancar. Kemudian di lokasi-lokasi istirahat pemerintah juga menyediakan mobile toilet.” Kita berusaha untuk (toilet) wanita lebih banyak dari pria. kemarin kita lihat wanita harus antri panjang sekali,” jelas Arie.

Sementara untuk pembayaran tol, kartu e-toll sudah bisa diisi hingga 2 juta rupiah. Kendalanya , menurut Arie adalah kuota outlet yang masih sedikit. Maka dari itu ia akan mendiskusikan dengan Bank Indonesia soal penambahan kuota ini. Selain itu masyarkat bisa mengisi ulang kartu e-toll di TI yang beroperasi hingga malam. “Karena lalu lintas paling banyak liburan lebaran ini adalah ketika malam hari,” ujar Arie.

Dari data yang diterima Bina Marga, kepadatan pemudik terjadi cenderung besar di gate yang dekat dengan Jakarta, seperti di Gerbang Toll (GT) Cikarang Utama yang bisa mencapai 112.000. Semakin ke timur jumlah lalinya akan terus berkurang. Untuk mengurangi kemacetan akibat antrian pembayaran, operator tol akan menyediakan 120 Mobile Reader  yang tersebar 20 buah GT Cikarang Utama, 10 buah di GT Pasteur, 12 buah di GT Cengkareng, dan di beberapa GT lainnya.

Bina Marga juga menyoroti pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk angkutan berat yang melonjak menjelang pembatasan angkutan berat. Selain itu pemudik masih senang menggunakan BBM premium dan pertalite sementara BBM kemasan yang dijual hanya Pertamax. “Kami akan coba memohon penambahan BBM premium atau pertalite kepada Pertamina,” kata Arie.

Di Sumatera,  Jalan Lintas Timur disiapkan sebagai jalur mudik dari Bakahuni hingga Aceh. Sementara untuk Jalan tol, pemerintah telah menyiapkan beberapa ruas fungsional di Tol Bakauheni-Terbangi Besar, Simpang Susun (SS) Bakauheni-SS Sidomulyo (30,50 km), SS Sidomulyo-SS Lematang (35,6 Km); Ruas Tol Terbangi Besar-Pematang Panggang- Kayu Agung, segmen On Off Ramp Sementara Terbanggi Besar- Terusan Nyunyai (22 KM); Ruas Tol Palembang Indralaya, Pamulutan-KTM (4,9 KM) dan KTM-Indralaya (9,28 KM).

Selain itu, mulai mudik tahun ini, masyarakat Sumatera Utara di kota medan sudah bisa merasakan Tol Balmera (Belawan-Medan-Tanjung Morawa) yang sudah tersambung dengan Tol Medan -Kuala Namu - Tebing Tinggi (Sei Rampah). “Hal yang menarik adalah Seksi 1-6 Tol Medan Kuala Namu (Tanjung Morawa-Sei Rampah) yang akan dioperasikan dengan tarif kendaraan golongan 1 sebesar Rp, 41.000,” jelas Arie. (ian)