Bekerja Dimasa Pandemik, Progres Konstruksi Fly Over Purwosari Berjalan Baik
- 10 Juni 2020
- Berita/Umum
- 963 viewed
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Marga tetap melaksanakan konstruksi Fly Over Purwosari di Solo, Jawa Tengah (Jateng). Berdasarkan data Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) VII Semarang, hingga 7 Juni 2020 progres fisik pekerjaan di lapangan sebesar 34,704 persen.
Selama masa pandemik Covid-19, pekerjaan fisik di lapangan tetap dikerjakan dengan memperhatikan protokol kesehatan Covid-19 yang mengacu kepada Instruksi Menteri PUPR Nomor : 02/IN/M2020 tentang Protokol Pencegahan Penyebaran Covid-19 dalam Penyelenggaraan Jasa Konstruksi. Kepala BBPJN VII Satrio Sugeng Prayitno mengatakan meskipun bekerja di tengah pandemik, capaian progres fisik 34,704 persen tersebut diatas perencanaan angka progres pada minggu pertama Juni sebesar 28,968 persen.
“Walaupun pengerjaan Fly Over Purwosari terkena relaksasi/refocusing, saya meminta kepada teman-teman kita upayakan tetap bisa fungsional (digunakan) pada tahun ini,” ucap Satrio saat mendatangi lokasi pekerjaan pada Sabtu (6/6).
Pada kesempatan tersebut, dia juga menginstruksikan agar hambatan mengenai masalah lahan pemerintah provinsi Jateng yang terimbas pembangunan fly over tersebut bisa segera diselesaikan dengan baik. Pembangunan fly over sepanjang 201 meter tersebut dibangun dengan paket pekerjaan sebesar Rp104,672 miliar. fly over dengan lebar lajur 2 x 3.5 meter tersebut juga dilengkapi jalan pendekat dengan panjang masing-masing 228 meter (sisi barat) dan 272 meter (sisi timur).
Pada kesempatan terpisah sebelumnya Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 1.6 Provinsi Jateng Alik Mustakim mengatakan, pembangunan Fly Over Purwosari di Kota Solo – Jawa Tengah menggunakan Teknologi Mortar Busa yang merupakan terobosan terbaru dalam menghemat biaya anggaran sebesar 11%.
“Pembangunan Fly Over Purwosari konstruksinya memakai teknologi Mortar Busa dikembangkan secara sederhana menggunakan metode timbunan ringan struktur baja bergelombang dicampur dengan bahan pasir dan semen yang telah diatur mutu kekuatannya sehingga memiliki keunikan dalam menghemat anggaran belanja konstruksi sebesar 11%,” ujar Alik.
Fly Over kedua yang dibangun setelah Fly Over Manahan di Kota Solo ini nantinya akan menjadi jawaban dalam mengatasi kemacetan yang sering terjadi di salah satu 6 perlintasan sebidang rel kereta Solo – Yogyakarta khususnya bagi kendaraan yang melintas pada saat jam sibuk di Jalan Slamet Riyadi.
Fly Over Purwosari yang akan menjadi salah satu ikon terbaru pintu masuk kendaraan menuju Kota Solo ini dibangun sebagai pendukung program 400 perlintasan sebidang kereta api semi cepat Jakarta – Surabaya.
Sebelum memulai konstruksi, Kementerian PUPR bersama Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kota Solo juga telah melakukan diskusi bersama dengan 400 Stakeholder terkait yang terdampak pembangunan sekaligus menerima aspirasi masyarakat agar pembangunan berjalan dengan lancar tanpa adanya hambatan khususnya masalah pembebasan lahan.