Antisipasi Arus Mudik, Cikarang Utama Hingga Brebes Timur Akan Diberlakukan Integrasi Tol Gate.
- 26 Mei 2016
- Berita/Umum
- 527 viewed
Tegal (Bina Marga) – Dirjen Bina Marga Kementerian PUPR, Hediyanto W. Husaini mengatakan akan memberlakukan integrasi gate tol di sepanjang tol 270 KM dari Jakarta-Brebes Timur. Hal ini ia ungkapkan dalam tinjauan tahunan jelang arus mudik lebaran (23/05). Turut serta Kepala Badan Pengatur Jalan Tol,Hery TZ, dan Kepala Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional IV, Bambang Hartadi.
Menurut Hediyanto, integrasi gate tol ini dimaksudkan untuk menjaga kapasitas jalan tol sesuai desainnya, bahkan ketika dalam kondisi padat kala arus mudik. Pada kondisi normal, dari gate Cikarang Utama hingga Brebes Timur terdapat 7 gate tol yang harus dilalui, jumlah inilah yang akan dikurangi menjadi 3. Hal ini dilakukan guna mengurangi antrian kendaraan di gerbang tol yang mengurangi kapasias lalu lintas.
“Yang tadinya 7 pintu tol nanti akan tinggal 3. Jadi kita akan tutup 4 gate tol di Cikopo, Plumbon, Ciperna, dan Mertapada. Karena di 4 pintu itu aliranya hanya 1/10 dri kapasitas jalan aslinya. Jadi kalo ada 2000 kapasitas jalan tolnya akibat antrian pintu tol menjadi 200 per jalur. bayangkan tingal 1/10 bayangkan kalao kita tutup 4 exit tol tersebut. Jadi kita tutup exit tol itu agar kapasitasnya tolnya sesuai desain. 2000 ya 2000 lalin bisa lewat,” jelas Hediyanto.
Menurut Kepala BBPJN IV, Bambang Hartadi, integrasi ini tujuannya mengurangi hambatan ketika membayar atau mengambil tiket di keempat tol tersebut. “kan saat ini hambatan di jalan tol ke timur itu kan kita berhenti di cikarang utama untuk ambil tiket. Kemudian di gate cikopo bayar dan ambil tiket kemudian nanti di palimanan, terus begitu. Yang kita hitung ada 7. Barier-barier ini akan kita kurangi 4,” jelas Bambang di Banjar, Jabar(24/05).
Namun sebelum kebijakan ini diterapkan, pada pertengahan bulan Juni akan diberlakukan uji coba integrasi gerbang tol ini. “Jauh sebelum lebaran akan kita simulasi kurang nya apa serta sekalian sosialisasi pada masyarakat,” katanya. Lantas mengenai tarif toll akan tetap diakumulasikan di gate keluar.
Sementara mengenai kondisi jalan tol sepanjang 270 km dari Jakarta (Cikarang Utama) hingga Brebes Timur, Dirjen Bina Marga mengaku persiapannya sudah lebih baik. Sebagai contoh Tol Kanci Pejagan yang dulu umumnya ada pekerjan selama bulan puasa tapi sekarang sudah 95% selesai. “Jadi tinggal pekerjan yang tidak penting saja di kanci pejagam. Di Tol Cipali ada sedikit pekerjaan pemeliharaan,” jelas Hediyanto.
Menurutnya yang paling menggembirkan adalah Tol Pejagan-Brebes Timur yang sudah selesai dan siap dioperasikan. Selesainya tol sepanjang 26 Km ini diharapkan memberikan pengaruh besar pada kenyamanan pemudik. Pasalnya pada tahun lalu, permukaan jalan masih berupa jalan tanah.
Meski begitu, Hediyanto mengakui perlu ada perhatian khusus pada persimpangan gerbang exit Brebes Timur dengan jalan nasional). Dari pantauan langsung, lebar persimpangan dan jalan nasional yang ada tampak tidak imbang. Menurutnya harus ada fokus tertentu bagaimana mengatur lalu lintas di persimpangan tersebut. Ia hanya berharapan sebagian besar kendaraan sudah tersebar sehingga penumpukan kendaraan bisa dikurangi.
“Tapi itu akan menjadi botle neck kita tahun ini. Mudah-mudahan tahun depan itu sudah bisa dilewati. Ya kita lihatlah memang perbaikan ini tidak bisa semua bisa selesai. Ada yang sedang dikerjakan, sudah selesai tahun depan akan lebih baik lagi,” ungkapnya.
Bina Marga juga akan membuka jalur alternative Jalur Lingkar Utara Kota Tegal sepanjang 2,8 Km sebagai antisipasi kemacetan arus mudik karena lonjakan kendaraan dari exit tol Brebes Timur di Kota Tegal. Sebagian jalur ini sudah diaspal beton tepatnya dari Jalan Mataram (kota) hingga persimpangan Jalingkut sementara sisanya belum diaspal serta minim penerangan dan rambu-rambu. (ian)