Standar Operasional Prosedur ini menetapkan tata cara dan mekanisme Penanganan Benturan Kepentingan di Direktorat Jenderal Bina Marga, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk mengenal, mencegah, dan mengatasi benturan kepentingan dalam melaksanakan tugas dan fungsinya.

Standar Operasional Prosedur ini menetapkan mekanisme pemberian hukuman disiplin kepada pegawai di Direktorat Jenderal Bina Marga, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

Standar Operasional Prosedur ini menetapkan ketentuan dan tata cara penyelesaian temuan audit Inspektorat Jenderal yang tidak dapat ditindaklanjuti di Direktorat Jenderal Bina Marga, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

Standar Operasional Prosedur ini menetapkan mekanisme usulan izin penggunaan barang impor dan/atau Tenaga Kerja Asing (TKA) di Direktorat Jenderal Bina Marga.

Standar Operasional Prosedur ini menetapkan tata cara pelaksanaan telaah oleh Direktorat Kepatuhan Intern terhadap dokumen: a. permintaan reviu tunggakan pekerjaan sesuai kewenangan Inspektorat Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang bersumber dari dana Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN); dan b. usulan revisi anggaran akibat tunggakan pekerjaan di Direktorat Jenderal Bina Marga, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

Spesifikasi Khusus untuk Pekerjaan Proyek Pembangunan Jalan Tol Probolinggo Banyuwangi, yang terdiri atas:  1. SS4.04 tentang Galian Batu, Pekerjaan ini meliputi timbunan badan jalan yang menggunakan hasil dari galian batu, penempatan, pemadatan dari bahan berbutir halus dan berbutir kasar yang disetujui untuk pembuatan timbunan dan pengolahan material dengan mutu yang dapat diterima, yang diperoleh dari sumber yang berasal dari galian batu (rock excavation) dan disetujui untuk digunakan sebagai timbunan sesuai dengan garis, ketinggian, kelandaian, ukuran dan penampang melintang seperti tampak dalam Gambar dan sesuai dengan petunjuk Konsultan Pengawas; dan  2. SS4.24 tentang Deep Cement Mixing (DCM), Deep Cement Mixing (DCM) adalah metode perbaikan tanah secara kimiawi dengan mencampur tanah di lokasi dengan bahan semen pada kedalaman tertentu.

Standar Operasional Prosedur ini menetapkan tata cara pemeriksaan (inspeksi) rutin harian Jembatan Kaca Seruni Point di Taman Nasional Bromo-Tengger-Semeru oleh teknisi lapangan di bawah pengawasan seorang pengawas teknis dengan kualifikasi yang ditetapkan

Pedoman ini mencakup tata cara pelaksanaan pemeriksaan dan pemeliharaan jembatan gantung tipe suspended cable dengan lantai kaca untuk pejalan kaki, yang bertujuan untuk menilai kondisi jembatan dan mengembalikan jembatan pada kondisi daya layan yang seharusnya dimiliki jembatan setelah pembangunan. Pemeliharaan jembatan gantung tipe suspended cable dengan lantai kaca ini mencakup pemeliharaan bangunan atas dan pemeliharaan bangunan bawah. Pekerjaan pemeriksaan untuk setiap komponen jembatan gantung tipe suspended cable dengan lantai kaca ini harus diperiksa secara rutin. 

Pedoman Penyusunan Dokumen Desain Awal (Basic Design) Jalan Bebas Hambatan ini mencakup pendahuluan, ruang lingkup, acuan normatif, istilah dan definisi, ketentuan umum serta ketentuan teknis. Pedoman Penyusunan Dokumen Desain Awal (Basic Design) Jalan Bebas Hambatan ini menetapkan ketentuan untuk menghasilkan alternatif rute, Gambar ROW Plan, Gambar Desain Awal, dan Daftar Kuantitas dan Harga Satuan (Bill of Quantity/BOQ) dan/atau Rencana Anggaran Biaya (RAB).

Standar Operasional Prosedur ini menetapkan tahapan pelaksanaan kajian Value Engineering (VE) untuk kegiatan studi kelayakan/Feasibility Study (FS) dan kegiatan Rencana Teknis Rinci/Detail Engineering Design (DED) untuk pekerjaan konstruksi jalan yang kompleks di lingkungan Direktorat Jenderal Bina Marga, yang meliputi tahap pengajuan permohonan sampai dengan penyampaian Laporan Kajian VE kepada pemohon.