Jalan tol Manado-Bitung di Sulawesi Utara (Sulut) ditargetkan fungsional sebagian pada akhir Desember 2018. Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Sulut dan Gorontalo XV Triono Junoasmono menargetkan, 18 Km jalan tol tersebut dapat dimanfaatkan masyarakat pada akhir tahun ini.

“Kita sedang fokus percepatan penyelesaian (tol) Manado-Bitung, fungsional sebagian segera,” ucap Triono kepada awak media pada acara Pekan Kerja Nyata Gerakan Nasional Revolusi Mental di Manado pada Jumat (27/10).

Dia melanjutkan, panjang jalan yang fungsional tersebut akan bertambah menjadi 25 Km pada akhir Maret tahun depan dan rampung seluruhnya sepanjang 40 Km pada September 2019.  Rencananya 18 Km jalan tol yang akan fungsional pada akhir tahun berada pada segmen IB dan segmen IIA.

“Kami terus membenahi akses jalan kabupaten selebar empat meter yang akan terhubung dengan jalan tol, diperbaiki supaya nyaman dana man ketika digunakan masyarakat di bulan Desember,” sambungnya.

BPJN XV memperbaiki akses keluar masuknya yaitu masuk dari Sukur (Kabupaten Minahasa Utara) dan keluarnya di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Bitung yang berada di Manembo-nembo. Jalan tol Manado-Bitung dibangun untuk memudahkan pergerakan lalu lintas pada daerah pembangunan terpadu Manado-Bitung dan KEK Bitung.

Pada Kesempatan yang sama, Triono juga menyampaikan pihaknya sedang membangun empat jembatan gantung pejalan kaki di Sulut. Seluruh jembatan gantung tersebut telah selesai tendernya dan tengah memasuki fase konstruksi. Keempat jembatan gantung tersebut dibangun di Kabupaten Bolaang Mongondow yaitu Mopuya Selatan II (42 meter), Pusian Barat (60 meter), Bangomolunow (84 meter) serta Lolan II (60 meter).

“Seluruhnya kami targetkan selesai terbangun pada akhir tahun ini,” ujar Kepala BPJN XV.

Informasi mengenai pembangunan jalan tol Manado-Bitung dan jembatan gantung pejalan kaki merupakan sebagian informasi yang ditampilkan pada booth Ditjen Bina Marga pada Pameran Pekan Kerja Nyata Gerakan Nasional Revolusi Mental di Manado. Pameran diselenggarakan pada Kompleks Gedung KONI Manado pada 26-28 Oktober.

Pada booth Ditjen Bina Marga tersebut pula ditampilkan informasi pembangunan jalan perbatasan di Kalimantan, Nusa Tenggara Timur dan Papua. Pengunjung pameran juga bisa merasakan pengalaman menikmati jalan hasil pembangunan Trans Papua melalui video virtual reality 360 derajat yang ditampilkan pada booth Bina Marga. (KompuBM)