Jalan tol Bawen – Salatiga sepanjang 17,5 Km direncanakan dapat dilalui kendaraan arus mudik pada Juli mendatang. Seksi III dari jalan tol Semarang – Solo tersebut saat ini sudah memasuki tahap konstruksi.

“Kita harapkan Juni 2016 sudah selesai dan bisa dilewati dengan selamat oleh kendaraan golongan I non bus," kata Project Manager Pembangunan tol Semarang-Solo seksi III Bawen -Salatiga, Indriyono, di lokasi paket pekerjaan 3.1 Bawen-Pulosiri, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Selasa (26/4).

Pada paket ini terdapat paket pembangunan Jembatan Sungai Tuntang dengan 8 pilar,dan pada pilar ke 3 sedang kami sedang berusaha untuk penyelesaiannya,kami masih punya waktu 64 hari,mudah-mudahan kekejar jika tidak hujan,ujar Indriyono.

Hingga awal triwulan II tahun 2016, untuk paket 3.1 Ruas Bawen - Polosiri sepanjang 3,5km yang tengah dikerjakan oleh kontraktor PT Adhi Karya saat ini progres pembangunan fisiknya mencapai 32 persen.

Untuk paket 3.2 ruas Polosiri-Sidorejo yang digarap oleh PT PP (Persero) Tbk progres fisik mencapai 43,65%. Pada paket ini terdapat jembatan Kali Sanjayo dengan panjang jembatan 170m denga pilar tertinggi 34m.

Jalan tol Semarang-Solo sepanjang 72,64km dikelola oleh PT Trans Marga Jateng (TMJ). Jalan Tol yang merupakan bagian dari Trans Jawa ini dibangun dengan nilai investasi sebesar Rp. 7,3 triliun. Tol ini dibangun untuk mendukung kegiatan perekonomian di wilayah Jawa Tengah.

Tol Semarang Solo terdiri dari 5 seksi, yakni :

Seksi I : Ruas Semarang - Ungaran sepanjang 10,8km (telah dioperasikan pada 17 November 2011)
Seksi II : Ruas Ungaran -Bawen sepanjang 12km (telah dioperasikan pada 11 April 2014)
Seksi III : Ruas Bawen - Salatiga sepanjang 17,5km (sedang dilaksanakan pengadaan tanah dan konstruksi)
Seksi IV : Ruas Salatiga - Boyolali sepanjang 24,4km (sedang dalam tahap pengadaan lahan)
Seksi V : Ruas Boyolali - Solo sepanjang 7,64km (sedang dalam tahap pengadaan tanah)

(ange/girly)