Tinjau Progres Perbatasan Paralel Kalbar, Ditjen Bina Marga Ajak Wartawan ke Lapangan
- 01 Mei 2017
- Berita/Umum
- 858 viewed
Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah membangun jalan perbatasan negara di Kalimantan. Untuk mengetahui progres konstruksi dan tantangan di lapangan, Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Marga mengajak media massa ke lokasi pembangunan jalan perbatasan di Kalimantan Barat (Kalbar). Total ada 850 Km jalan perbatasan Kalbar yang ditelesuri oleh rombongan wartawan masing-masing ke arah Temajuk-Aruk, Entikong dan Putussibau.
Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Wilayah XI Sugiyartanto mengatakan, dari 850 Km jalan perbatasan di Kalbar yang dibangun, targetnya pada akhir 2019 seluruhnya sudah terbuka dan tersambung. Keberadaan jalan yang berbatasan dengan negara Malaysia tersebut, diharapkan dapat membuka potensi kantong-kantong produksi ekonomi baru. Meskipun jalan tersebut belum dalam kondisi beraspal seluruhnya, aktivitas masyarakat dapat tumbuh dengan adanya konektivitas.
“Namun jangan ada bayangan atau ekspektasi, jalan mulus beraspal semua. Ini semua merupakan sebuah proses. Harapannya beranda depan negara ini buka potensi ekonomi,” ungkap Sugiyartanto.
Dalam peninjauan kali ini, wartawan dibagi ke dalam tiga kelompok yaitu kelompok A meninjau perbatasan Temajuk-Aruk, kelompok B melihat ke arah Entikong serta kelompok C melihat Putussibau-Nanga Era dan Nanga Badau. Kepala Satuan Kerja (Kasatker) Pemrograman dan Perencanaan Jalan Nasional (P2JN) BBPJN XI Iriawan Dayaputra mengatakan untuk jalan perbatasan Temajuk-Aruk pada tahun anggaran 2017 ada tiga kegiatan yaitu peningkatan struktur sepanjang 19 Km, pembukaan lahan oleh Zeni Tempur TNI-AD sepanjang 6,8 Km serta paket multiyears pembangunan jembatan.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Paralel Perbatasan Temajuk-Aruk-Seluas Chandra Prastiya menuturkan, peningkatan struktur jalan sepanjang 19 Km berupa 17 Km diantaranya adalah peningkatan jalan tanah menjadi agregat dan 2 Km dari jalan agregat ke aspal. Total alokasi untuk pekerjaan peningkatan struktur tersebut adalah Rp. 58,67 miliar. Chandra menambahkan, dengan pembukaan lahan yang tengah dilakukan Zeni TNI-AD, pada akhir 2018 ruas paralel perbatasan Temajuk-Aruk-Seluas akan tembus seluruhnya.
“Nanti masyarakat Aruk yang mau ke Temajuk tidak usah jalan memutar lagi. Sebelumnya mereka butuh waktu 5-6 jam perjalanan, akan jadi hanya dua jam saja,” sambungnya.
Wakil Direktur Zeni TNI-AD Yohanes Dwi Prasetyo menjelaskan sesuai kesepakatan bersama, TNI membantu Kementerian PUPR dalam membuka lahan untuk jalan paralel perbatasan. Lebar lahan yang dibuka adalah 25 meter termasuk saluran drainase di kiri kanannya. Kerjasama TNI-AD dengan Kementerian PUPR tersebut sudah dilakukan sejak 2015. Berbeda dengan pembangunan jalan perbatasan di Papua, yang ada tantangan ancaman keamanan, menurut Prasetyo tantangan di perbatasan di Kalimantan hanya aspek cuaca yang seringkali hujan.
Warga perbatasan Dusun Asunsang Desa Sungai Pening Kabupaten Sambas, Martunis memgaku gembira dengan telah dibangunnya jalan perbatasan sehingga memudahkan aktivitas masyarakat seperti berkebun maupum anak-anak bersekolah. Sedangkan Kepala Dusun Asunsang, Martunis mengaku hampir tidak percaya daerahnya dibangunkan jalannya. Dusun Asunsang dihuni oleh 87 Kepala Keluarga dengan jumlah warga 383 jiwa dengan mata pencaharian sebagai pekebun lada atau peladang berpindah. (Kompu BM)