Seluruh Jalan Nasional Kaltara Memiliki Penanganan
- 03 Mei 2017
- Berita/Umum
- 800 viewed
Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Timbul Manahan Pasaribu menegaskan, semua jalan nasional di Kalimantan Utara (Kaltara) memiliki penanganan jalan baik berupa preservasi, peningkatan kapasitas maupun pembangunan jalan. Hal tersebut disampaikan Dia saat mendampingi kunjungan kerja (kunker) Komisi V DPR-RI ke Kaltara pada 2-3 Mei 2017.
Menanggapi informasi dari Gubernur Kaltara Irianto Lambrie terkait kerap terjadi longsor pada beberapa spot jalan nasional disana, Timbul mengatakan, BPJN XII tahun ini sudah mengalokasikan paket pekerjaan penanganan longsor pada jalan nasional. Jikalau ternyata anggaran paket tersebut tidak mencukupi, pihaknya akan menambahkan dengan paket baru dengan dana sisa hasil lelang.
“Batas Bulungan-Tanjung Selor-Tanjung Redeb memang sering longsor, khususnya di KM 28, untuk itu kita bahkan telah menyiapkan material penanganan dan peralatan tidak jauh dari lokasi jika kedepan kembali terjadi longsoran,” sambungnya.
Penanganan jalan nasional ruas batas Bulungan-Tanjung Selor sepanjang 48 Km ditargetkan akan tuntas pada tahun depan. Sedangkan untuk ruas jalan batas Bulungan-Tanjung Redeb-Wahau, Timbul mengakui penanganan baru dilakukan sesuai kebutuhan di lapangan atau spot demi spot, karena ruas jalan tersebut cukup panjang yaitu 110 Km.
Jalan Paralel Perbatasan Kaltara
Dalam kesempatan yang sama, Kepala BPJN XII juga menyampaikan terkait penanganan jalan parallel perbatasan di Kaltara. Pada tahun ini, antara lain ada dua paket pembukaan hutan yang dikerjakan oleh Zeni TNI-AD dengan masing-masing paket senilai Rp30 miliar. Timbul mengungkapkan, mulai tahun ini hingga 2019 (multiyear contract) juga ada paket pembangunan jembatan semipermanen di parallel perbatasan.
“Nilai pekerjaannya Rp. 207 miliar yang dikerjakan kontraktornya Istaka Karya joint dengan PT Cahaya,” lanjutnya.
Selain itu, di jalan perbatasan juga sedang dikerjakan paket pembangunan jalan Long Boh-Long Bawang yang merupakan proyek tahun jamak (2017-2019) sepanjang 29 Km. Timbul menyatakan untuk ruas Malinau-Long Bawan-Long Midang secara umum hutannya sudah berhasil dibuka, namun grade geometriknya masih tinggi.
“Untuk tahun 2018, kita merencanakan untuk Long Nawang-Long Midang dilanjutkan dengan pengaspalan, juka melanjutkan pembukaan hutan batas Kalimantan Utara-Malinau,” terangnya.