Progres Tol KLBM sudah mencapai 70%
- 04 Apr 2019
- Berita/Umum
- 3042 viewed
Kunjungan Kerja (Kunker) Komisi V DPR RI ke Kabupaten Gresik Jawa Timur (1/4), di hadiri oleh 10 anggota Komisi V, Kabid Pembangunan dan Pengujian Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional VIII, Yuliansyah, Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah Jawa Timur, Dardjat Widjunarso, dan Kepala Proyek Tol KLBM PT Waskita (Tbk), Paulus Nur Harmoko. Kunker kali ini mengunjungi Jalan Tol Ruas Krian-Legundia-Bunder-Manyar (KLBM) dan Jembatan Simabayat Baru II.
Jalan Tol KLBM adalah salah satu Proyek Strategis Nasional. Tol sepanjang 38,29 Kilometer di bagi menjadi 4 seksi, seksi 1 akan rampung pada September 2019, seksi 2 dan 3 rampung pada Agustus 2019, dan seksi 4 akan rampung pada 2020.
Paulus mengatakan, progres tol KLBM ini sudah mencapai 70% dengan kendala terbesar adalah pembebasan lahan, namun semua telah diselesaikan dengan baik.
Komisi V DPR RI mengapresiasi pembangunan Tol KLBM di Provinsi Jawa Timur ini. Pasalnya dukungan dalam menjalankan pembangunan tersebut sepenuhnya berasal dari dalam negeri, mulai dari pendanaan, konstruksi, pekerja, dan bahan baku. Proyek tol tersebut merupakan konsinyasi PT. Waskita Bumi Wira terhadap pemerintah selama 45 tahun. Harapannya, pembangunan tol KLBM ini dapat menjadi contoh bagi pembangunan tol di daerah lain.
“Tidak ada bank asing dan negara asing yang masuk ke sini. Pembiayaannya dari PT. Waskita Bumi Wira yang melakukan konsorsium 42 bank dalam negeri senilai Rp 12 triliun. Ini sangat saya apresiasi karena tidak memakai APBN. Bahan bakunya kita beli sendiri dari produk dalam negeri. Mudah-mudahan ini bisa menjadi contoh di daerah lain,” ungkap Anton Sukartono.
Pada kesempatan yang sama, Tim Komisi V berserta rombongan mengunjungi Jembatan Simbayat Baru II. Jembatan Simbayat ini resmi dibuka untuk umum, namun hanya secara simbolis saja.
Sementara Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Ruas Jalan Surabaya-Gresik-Sadang BBPJN VIII Jatim Merlan Effendi menjelaskan alasan tak dibukanya jembatan, meski pembangunan telah selesai. Menurutnya, proyek jembatan Sembayat II tersebut masih membutuhkan sejumlah SOP yang harus dilalui, sehingga memerlukan waktu.
Ia menyatakan, ada tahapan yang harus dilalui sebelum Jembatan Sembayat diresmikan meskipun secara fisik bangunan telah rampung. " Saat ini masih dalam proses pleno Komisi Keselamatan Jalan dan Jembatan," katanya.
Pihaknya tidak mempermasalahkan dibukanya Jembatan Sembayat untuk umum karena memang jembatan ini sudah layak untuk dilalui.