Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Marga melakukan pemeliharaan jembatan sungai Bojo di kabupaten Barru, Sulawesi Selatan (Sulsel). Penanganan dilakukan terhadap jembatan yang berada di ruas jalan Pangkep-Barru-Parepare direncanakan rampung pada akhir bulan ini.

“Output rehabilitasi jembatan (sungai Bojo Cs) sampai saat ini sudah 75 persen. diperkirakan selesai pada akhir bulan Mei,” ucap Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 3.3 Sulawesi Selatan, Junior Alberto yang dihubungi melalui saluran telepon pada Rabu (05/05).

Junior menjelaskan pemeliharaan jembatan tersebut merupakan upaya menjaga umur layanan jembatan yang mulai beroperasi pada tahun 2010 tersebut. Dia menyebutkan, kondisi lantai jembatan sebagian mengalami retak dan gompal. Berdasarkan survey lapangan yang dilakukan pihaknya, sudah memerlukan penanganan khusus.

“Kita lakukan grouting dan patching terhadap kerusakan dan juga pengecatan beton pelengkung yang sifatnya protektif serta dilakukan pengantian siar muai di lapangan biar awet dan tahan lama yang sudah asphaltic plug diganti baja siku,” sambungnya.

Perbaikan dilakukan tidak hanya untuk bangunan atas, tetapi juga bangunan bawah jembatan khususnya pada balok anak dan balok induk yang keropos. Mengingat lokasi jembatan yang berada di jalur padat kendaraan pada ruas Pangkep-Barru-Pare-pare, pengerjaan di lapangan sangat memperhatikan aspek Keselamatan dan Keamanan Kerja (K3).

“Lokasinya termasuk jalan lintasan utama, yang lewat ngebut sempat ada kejadian rambu ditabrak, untuk itu K3 sangat kita jaga di lapangan. dari empat lajur jalan yang ada, kita tutup satu lajur untuk perbaikan jembatan ini,” terang Junior.

Pemeliharaan jembatan sungai Bojo merupakan bagian dari pekerjaan long segment ruas jalan Pangkep-Barru-Pare-pare. Selain pemeliharaan jembatan sungai Bojo, paket pekerjaan preservasi jalan dan jembatan ruas Pangkep – Barru – Parepare senilai Rp19 miliar tersebut, antara lain juga menangani pemeliharaan yang serupa untuk jembatan Lampoko dan jembatan Takalasi.