Pembangunan Tol Serang Panimbang Seksi III Dimulai
- 08 Agus 2022
- Berita/Umum
- 4835 viewed
PANDEGLANG – BINA MARGA Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia, Luhut Binsar Panjaitan didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono melaksanakan ground breaking atau peletakan batu pertama pembangunan jalan tol Serang Panimban (Serpan) Seksi III, Cileles-Panimbang, di Panimbang, Kabupaten Pandeglang, Banten, Senin pagi (8/8/2022).
Selain kedua menteri tersebut, turut melakukan seremoni ground breaking yaitu Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Marga Hedy Rahadian dan Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Danang Parikesit.
Menurut data, jalan tol Serpan Seksi I, Serang- Rangkas Bitung (26,5 Km) telah beroperasi sejak 5 Desember 2021. Sementara Seksi II, Rangkas Bitung-Cileles (24,17 KM) sedang dibangun dan telah mencapai progres konstruksi sebesar 31,2%. Seksi III yang dimulai pembangunannya pada hari ini, memiliki panjang 33 Km. Seksi II dan III direncanakan bisa beroperasi bersamaan pada tahun 2024.
Tol Serpan Seksi III akan dibiayai oleh APBN yang berasal dari pinjaman luar negeri. Pemerintah mengalokasikan dana sebesar Rp. 4,46 triliun agar tol tersebut bisa terwujud. Tol Serpan Seksi I sendiri membutuhkan dana investasi senilai Rp. 3.622 triliun sementara Seksi II senilai Rp. 2,5 triliun. Baik Seksi I dan II dibiayai oleh Badan Usaha dengan skema ekuitas dan pinjaman BUJT PT. WIKA Serang - Panimbang. “Jadi total 83 Km Tol Serpan ini merupakan Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU),” kata Menteri Basuki.
Menko Luhut mengatakan jalan tol Serpan memiliki sejumlah manfaat, yakni akan membuka lembaran baru konektivitas di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Lesung. Meningkatkan perekonomian di Provinsi Banten dengan aktivitas pariwisata baru. Serta mengurangi waktu tempuh perjalanan dari Jakarta – Tanjung Lesung dan wilayah Banten Selatan lainnya.
“26 tahun lalu saat masih kolonel, saya berkunjung ke Tanjung Lesung bersama istri saya dan memakan waktu lebih dari 5 jam,” kenang Luhut.
Sejalan dengan Luhut, Basuki juga melihat tol Serpan ini mampu membuat Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Lesung menjadi primadona destinasi wisata baru bagi warga Jabodetabek.
“Mungkin jadi complementary kawasan Puncak, yang tadinya lima jam dari Jakarta, kalau sudah ada jalan tol bisa dua jam saja,” pungkas Basuki.
Luhut berharap pembangunan Tol Serpan Seksi III ini berjalan sesuai rencana. Ia juga berpesan agar pihak pemerintah daerah dan para tokoh masyarakat terus mendukung pembangunan Tol Serpan Seksi III khususnya dalam proses pembebasan lahan yang sudah mencapai 83,86%.
“Kita akan terus mendorong agar semua bisa selesai dengan cepat. Tidak ada alasan untuk kita tidak melakukan pembangunan tol ini dengan baik,” tutup Luhut.
Terkait penyelesaian, Dirjen Bina Marga, Hedy Rahadian optimis mengatakan seksi II dan III direncanakan bisa beroperasi bersamaan pada tahun 2024. Penyelarasan penyelesaian dua seksi ini menjadi penting agar kedua seksi tol bisa langsung terkoneksi tuntas sehingga menguntungkan Pemerintah dan BUJT.
“Dua seksi ini selesai berbarengan agar potensi ekonomi dari operasionalisasi tol Serpan maksimal. Jadi nyambung lah. Manfaat tol ini akan sangat terasa kalau sudah sampai Panimbang,” sebut Hedy.
Pembangunan jalan tol Serpan Seksi III ini memang sempat terhambat pendanaan karena pemerintah Tiongkok sebagai lender belum menyetujui loan. Keterlambatan loan ini terkait proses administrasi di Pemerintah Tiongkok. (ian)