Ngulik Sore : Jalan Nasional Jawa Barat Siap Hadapi Arus Mudik
- 20 Apr 2022
- Berita/Umum
- 851 viewed
BINA MARGA- JAKARTA Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Provinsi DKI Jakarta - Jawa Barat (DKI - Jabar), Wilan Oktavian menyatakan kesiapan ruas jalan di wilayah Jabar. Hal ini menjadi penting mengingat ada 79,4 juta pergerakan manusia di kala arus mudik nanti, dan Jawa Barat merupakan salah satu provinsi yang paling padat dilewati pemudik. Wilan menyampaikan hal tersebut dalam Instagram Live bertajuk Ngulik Sore; Ngobrol Asik Seputar Jalur Lebaran.
Akun Instagram Direktorat Jenderal Bina Marga menghadirkan program terbarunya yaitu Ngulik Sore; Ngobrol Asik Seputar Jalur Lebaran. Ngulik Sore ini merupakan program siaran langsung atau Live yang diselenggarakan di akun Instagram Ditjen Bina Marga, pupr_binamarga. Setiap episode Ngulik Sore akan membahas mengenai kesiapan jalur lebaran di beberapa balainya. Ngulik Sore ini diselenggarakan pada waktu menjelang berbuka puasa atau yang biasa dikenal dengan waktu Ngabuburit. Episode pertama Ngulik Sore mengudara pada Selasa, 19 April 2022. Siaran langsung tersebut membahas kesiapan jalur Lebaran untuk wilayah Provinsi Jawa Barat, dengan menghadirkan langsung Kepala BBPJN Jawa Barat, Wilan Oktavian.
Menurut Wilan, angka pemudik yang mencapai 79,4 juta tersebut mayoritas pergerakannya ada di pulau Jawa, pemudik pasti mencari jalan yang nyaman, yaitu ada di Pantura Jawa dan pilihannya ada di jalan nasional Pantura, dan jalan tol Transjawa.
“Ini menjadi favorit karena jalannya lurus dan kondisinya sudah baik tanpa lubang. Yang ingin ke arah timur, jalur favoritnya ada di lintas tengah, yaitu dari Jakarta, Bogor, Sukabumi, Cianjur, Bandung, terus ke Tasik batas Jateng, atau dari Bogor lewat nol lintas yaitu jalur Puncak, tetapi biasanya akan macet, jalur itu juga tembus ke Jateng, lewat Tasik-Banjar. Kemudian kalau dari Ciamis ke utara juga bisa lewat penghubung ke Kuningan, Cirebon masuk lagi ke Jateng juga bisa. Dari Cikampek Purwakarta Bandung juga ada penghubung yang tidak kalah ramai ” ujar Wilan.
Kepala BBPJN DKI - Jabar juga menyebutkan bahwa lintas Pantai Selatan atau yang dikenal sebagai Pansela sudah mulai ramai digunakan. Kondisi Pansela di Jawa Barat relatif baik. Dengan panjang 417 km, saat ini kemantapan sudah di angka 94,89 persen. Namun, masih ada 14 jembatan yang belum memenuhi standar dan perlu penanganan di kemudian hari.
“Masalah ini ditargetkan akan diselesaikan diakhir 2024,” jelasnya.
Berbeda dengan Pantura, Pansela ini melewati banyak tempat wisata, misalnya di sisi barat ada Pelabuhan Ratu di Sukabumi, Pantai Ujung Genteng, Pantai Apra, Karang Potong, Pantai Jayanti. Selain Pantai, juga ada Puncak Habibie di Sukabumi, Geopark Ciletuh. Ke arah timur mendekati batas Jateng, terdapat kawasan Pantai Pangandaran, Pantai Batu Karas, Green Canyon dan lain-lain.
“Banyaknya tempat wisata ini memungkinkan para pemudik untuk bisa istirahat kapanpun. Selain itu, lintas ini memiliki kemungkinan untuk tidak macet karena belum banyak yang tau, “ terang Wilan.
Dalam mempersiakan jalur lebaran, BBPJN DKI - Jabar menyiapkan beberapa posko untuk keperluan keselamatan pemudik. Posko ini dominannya berfungsi untuk bersiaga dan akan standby di setiap ruas. Hal ini dilakukan dengan harapan agar nantinya jika terjadi gangguan bisa segera dilakukan perbaikan. Posko ini juga bisa dijadikan pemudik untuk tempat beristirahat. Namun, posko sebagai tempat peristirahatan bukanlah fungsi utama pengadaan posko tersebut.
“Selain posko, pemudik bisa melaporkan kondisi jalan yang bermasalah pada aplikasi Jalan Kita versi 2.0. Laporan dari aplikasi tersebut ditargetkan akan direspon dalam kurun waktu 2x24 jam,” ujar Wilan dalam Instagram Live bertajuk Ngulik Sore; Ngobrol Asik Seputar Jalur Lebaran.
Dengan segala persiapan menyambut mudik lebaran ini, pihaknya mengapresiasi kinerja jajarannya yang bertugas. “Saya menyampaikan apresiasi yang sebesar besarnya kepada PPK semua. Jawa barat siap karena kerja keras mereka semua. Saya sangat mengapresiasi kerja keras teman-teman PPK semua termasuk para kasatkernya dan kabid-kabidnya yang mengawal,” tuturnya. (ian/rev)