Konstruksi Rampung, Jembatan Kalikuto Lakukan Uji Beban
- 12 Nov 2018
- Berita/Umum
- 1976 viewed
Pemerintah menargetkan tol Trans Jawa yang menghubungkan Merak hingga Surabaya rampung konstruksinya pada akhir tahun 2018. Untuk merealisasikan target tersebut, ada dua jembatan khusus masing-masing jembatan Kalikuto di ruas Batang-Semarang dan jembatan Kalikenteng di ruas Salatiga-Boyolali yang mendapat perhatian khusus terhadap peyelesaiannya.
Khusus untuk Jembatan Kalikuto, pada Kamis-Jumat (8-9/11) telah dilakukan uji beban (loading test) sebagai persyaratan mendapatkan sertifikat kelaikan keamanan dan keselamatannya dari Komite Keamanan Jembatan dan Terowongan Jalan (KKJTJ). Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Marga Sugiyartanto menilai, uji beban terhadap jembatan bentang panjang atau jembatan khusus merupakan bagian paling penting dari bagian ruas jalan.
“Harus diujicoba (bebannya) secara langsung, untuk mengetahui tingkat keamanan dan keselamatan dari jembatan itu sendiri,” sebut Sugi saat meninjau kondisi terakhir dari jembatan Kalikuto pada Jumat (9/11) di Batang, Jawa Tengah (Jateng). Turut mendampinginya Direktur Pengembangan Jaringan Jalan Rachman Arief Dienaputra, Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) VII Semarang Achmad Cahyadi dan Kepala Balai Jembatan Khusus dan Terowongan Jalan Yudha Handita Pandjiriawan.
Sebagai informasi, jembatan Kalikuto yang memiliki panjang 160 meter sempat difungsionalkan secara sementara pada arus mudik dan arus balik lebaran tahun 2018. Jembatan ini merupakan jembatan pertama di Indonesia yang strukturnya dirakit di lokasi pemasangan. Sedangkan untuk material baja dirakit di tiga tempat berbeda yakni di Serang, Tangerang, dan Pasuruan. Jembatan dirancang secara khusus memenuhi unsur kekokohan, fungsi dan juga estetika. Diharapkan jembatan yang memiliki bobot 2.400 ton tersebut dapat menjadi landmark dari tol Batang-Semarang.
Yudha mengatakan, sesuai yang diatur Peraturan Menteri (Permen) Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No. 41 tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Keamanan Jembatan dan Terowongan Jalan, sebuah jembatan yang sudah selesai konstruksinya, sebelum operasional harus disertifikasi melalui pengecekan oleh KKJTJ yang salah satunya melalui uji beban. Selain uji beban pasca selesainya konstruksi, jembatan khusus juga harus mendapat sertifikasi perencanaan dari Menteri PUPR yang merupakan hasil rekomendasi KKJTJ.
Loading test jembatan Kalikuto dilakukan secara dua kali yaitu uji beban statis pada Kamis (8/9) malam dan uji beban dinamis pada Jumat (9/11) pagi. Yudha menjelaskan, uji statis dilakukan untuk mengetahui deformasi jembatan terhadap beban yang direncanakan. Uji dilakukan dengan memposisikan 36 truck pada spot-spot tertentu dari jembatan untuk mengetahui deformasinya.
“sedangkan uji beban dinamis dilakukan dengan men-jumping-kan truck dengan membuat jembatan bergoyang atau vibrasi sehingga diketahui frekuensinya yang tergantung pada tingkat kekakuan jembatan,” sambungnya.
Yudha menuturkan, uji beban sebuah jembatan khusus sangat penting sebagai benchmarking dari kondisi jembatan tersebut. Dan loading test tidak hanya dilakukan seusai rampungnya konstruksi jembatan, namun juga perlu dilakukan secara teratur dalam periode lima tahun sekali. Hal tersebut guna mengetahui keadaan jembatan setelah digunakan, dan untuk menentukan apakah perlu atau tidaknya rehabilitasi atau perbaikan tertentu. (KOMPU BM)