Jalan Nasional Banten - Jabar Siap Dilalui Pemudik
- 17 Mei 2019
- Berita/Umum
- 1180 viewed
BANTEN (BINA MARGA) - Berkondisi baik, jalan nasional di Provinsi Banten dan Jawa Barat (diluar Pantura) dinyatakan siap dilalui pemudik pada liburan idul fitri tahun ini.
Hal ini dikatakan oleh Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian PUPR, Loly Martina Marief saat memimpin Tim Survey Jalur Mudik 2019, Kamis (16/05).
Survey dimulai pada hari rabu (15/05) di dari Kantor Kementerian PUPR di Jakarta menuju Tangerang-Serang-Merak-Labuan-Anyer-Malingping-Bayah (prov.Banten)-Cibareno-Pelabuhan Ratu-Sukabumi-Cianjur-Bandung-Nagreg-Limbangan-Tasikmalaya.
Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional VI, Hari Suko mengatakan pada rute Jakarta hingga pelabuhan penyeberangan Merak sedang dilakukan paket preservasi (long segmen) Jalan Lingkar Barat -Bts. Kota Serang-Bts. kota Tangerang.
"Ini jalur utama pengendara dari arah jakarta yang menuju merak tanpa melewati jalur Tol. Biasa dilewati pemudik motor ke Pulau Sumatera. Kita akan hentikan pekerjaan patching dan sebagainya pada H-10 lebaran," ujar Hari.
Setelah Pelabuhan Merak, ruas menuju selatan dari Merak Hingga Sukabumi merupakan jalur wisata. Menurut Hari, jalur ini melewati beberapa spot wisata misalnya Pantai Carita, Pantai Anyer, dan Pantai Tanjung Lesung, Pantai Karanghawu, Pantai Citepus, Pantai Cimaja, dan Rafting Citarik.
"Jalur wisata ini belum padat ketika arus mudik justru padat ketika H+1 seterusnya," kata Hari.
Kepala BPSDM mengapresiasi perkerasan jalan yang sebagian besar dalam kondisi baik sehingga menjamin perjalanan yang nyaman untuk pemudik. Namun masih ada beberapa hal yang perlu menjadi perhatian.
"Kesiapan perkerasan sudah ok sama seperti Pantura (Jabar) tapi kerapian dan pelengkap jalan-nya saja yang perlu dikejar. Bagus tidak ada lubang-lubang," katanya.
Menurutnya pada setiap ruas yang ditinjau kebutuhannya berbeda, misalnya pengecatan marka,penebasan rumput di bahu jalan,normalisasi drainase, perbaikan median, dan pekerjaan patching.
"Untuk drainase yang belum ada programnya bisa saja menggunakan tenaga Padat Karya. Kalau dia saluran tanah kan bisa dipacul saja dulu (drainase terbuka). Drainase itu wajib, percuma kalau jalan mantap tapi drainase tidak lancar," katanya.
Loly juga mengingatkan para Pejabat Pembuat Komitmen ruas soal pelanggaran Rumija seperti bahu jalan yang dipakai menjadi pasar tumpah. "Misalnya Pasar Gembong di Balaradja kemarin. Minimal kita yang punya aset jalan menyurati terus dan berkoordinasi dengan pemerintah daerah. Kondisi ini bahaya karena mempersempit jalan," ujarnya.
Survey tersebut merupakan lanjutan peninjauan sebelumnya ke jalur Pantura Jabar. Kali ini turut mendampingi Direktur Jalan Bebas Hambatan Perkotaan dan Fasilitasi Jalan Daerah.
Sementara pada waktu yang bersamaan, Bina Marga mengutus tim survey kecil dari Subdit Analisa Data dan Penyiapan Sistem, Direktorat Pengembangan Jaringan Jalan untuk meninjau kesiapan mudik di jalur Jakarta – Bogor - Cianjur, adapun survei meliputi kesiapan kondisi jalan, Posko Lebaran dan aksesoris jalan.
Dimulai dari Jalan Raya Ciputat tim menemukan titik potensi kemacetan yang disebabkan oleh u-turn tepatnya di depan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. Kemudian proyek tol Cinere – Serpong yang menggunakan bagian bawah jalan nasional sehingga dalam pengerjaannya harus menyiapkan trase baru dengan jumlah lajur yang sama.
Pada ruas ini juga terdapat titik rawan banjir pada akhir ruas Jalan Raya Ciputat yang disebabkan oleh tidak adanya drainase, untuk mengurangi potensi banjir telah disediakan 2 buah pompa.
Selanjutnya pada Jalan Raya Parung, terdapat titik pekejaan overlay baru dan menunggu pemasangan marka jalan pada 20 Mei 2019. Selain itu Terdapat potensi kemacetan yang disebabkan oleh Pasar Parung dan angkutan umum yang tidak teratur.
Pada Jalan Raya Padjajaran – Jalan Raya Tajur – Jalan Raya Puncak - Cianjur
Dari keseluruhan ruas yang disurvei, kondisi perkerasan jalan siap melayani angkutan mudik. Namun kerapihan bahu jalan dan pengecatan marka masih perlu dilanjutkan. (Ian)