Untuk mendukung konektivitas dan memajukan perekonomian wilayah di Sumatera Barat, Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Marga terus mempercepat pembangunan Jalan Akses Pelabuhan Teluk Tapang – Bunga Tanjung. Pembangunan jalan ini merupakan paket strategis yang dilakukan oleh Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Sumatera Barat di tahun 2021.

Pembangunan ruas jalan Teluk Tapang – Bunga Tanjung akan mendukung akses jalan ke Pelabuhan Teluk Tapang yang rencananya akan mulai beroperasi di tahun 2024. Kepala BPJN Sumatera Barat, Syachputra Ghani menyatakan bahwa saat ini progres konstruksi jalan Teluk Tapang – Bunga Tanjung sudah mencapai 47%. Dirinya optimis bahwa pekerjaan dapat selesai tepat waktu.

“Sampai hari ini real progresnya 47%, tapi ke depan InsyaAllah progresnya akan cepat naik karena pekerjaan-pekerjaan yang berat sudah kita lewati. Pondasi dasar sudah selesai dikerjakan, ke depan tinggal aspal saja dan saya optimis akan selesai tepat waktu di akhir tahun ini,” ujarnya.

Dirinya menambahkan bahwa lokasi pembangunan jalan yang dikerjakan oleh BPJN Sumatera Barat dibangun cukup sulit karena berada di rawa. Oleh karenanya, desain jalan Teluk Tapang – Bunga Tanjung menggunakan teknologi geotextile dan geogrid.

Menurut Kepala BPJN Sumatera Barat, pembangunan ruas jalan ini merupakan kolaborasi antara Pemerintah Pusat dan Daerah. Beberapa segmen dikerjakan dengan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), sedangkan pemerintah pusat menggelontorkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Nasional (APBN) untuk menangani 23 km jalan yang akan dibangun secara bertahap.

“Untuk tahun 2021 ini pekerjaan yang kita lakukan di ruas ini adalah membangun jalan sepanjang 9,6 km, sedangkan sisanya akan dikerjakan bertahap di tahun-tahun berikutnya.” terang Syachputra.

Untuk diketahui, keberadaan Pelabuhan Teluk Tapang di Pasaman Barat, Sumatera Barat ini akan sangat membantu bagi distribusi hasil perkebunan dan pertambangan yang ada di wilayah Pasaman Barat. Selain itu, karena lokasinya yang tidak jauh dari Mandailing Natal Provinsi Sumatera Utara, maka juga akan memberi dampak positif bagi perekonomian Provinsi Sumatera Utara bagian selatan karena dapat memanfaatkan pelabuhan ini untuk distribusi hasil buminya. (gir)