Bina Marga Segera Sempurnakan Jalan Akses di Yahukimo
- 20 Agus 2015
- Berita/Umum
- 920 viewed
Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Marga segera menyempurnakan kondisi jalan Dekay-Logpon di Yahukimo, Papua dalam rangka meningkatkan konektivitas terhadap pelabuhan yang ada di sana. Selain itu, Ditjen Bina Marga juga akan melakukan penanganan jalan menuju Bandar Udara Nop Goliat yang tergerus abrasi sungai.
“Bapak Menteri (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat –red) memerintahkan kami untuk menangani jalan menuju pelabuhan dan bandara, mengingat fungsi strategisnya menunjang aktivitas masyarakat di Yahukimo,” ungkap Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Marga, Hediyanto Husaini disela-sela mendampingi Menteri PUPR, Basuki Hadimoeljono melakukan kunjungan kerja ke Yahukimo pada Rabu (19/8).
Hediyanto mengatakan, penanganan jalan Dekay menuju Pelabuhan menjadi prioritas karena saat ini masih ada 17 Km yang kondisinya belum baik. Hal lain yang akan dilakukan adalah membangun 15 jembatan pada ruas jalan tersebut pada 2015 dan 2016.
“Setelah kami lihat langsung di lapangan, ternyata kebutuhan jembatannya hanya yang kecil-kecil, sebagian cukup pasang gorong-gorong. Ini akan coba kami selesaikan dalam satu tahun,” imbuhnya.
Peran penting Pelabuhan dan Bandara di Yahukimo, juga akan ditunjang oleh ruas jalan dari Dekay menuju Oksibil dan Merauke. Hal tersebut supaya kegiatan masyarakat dan jalur distribusi di Yahukimo tidak tergantung atau terganggu oleh musim.
“Agar apapun yang terjadi, tidak tergantung musim. Angkutan barang tidak terganggu. Ketahanan wilayah Dekay akan dapat mengandalkan laut melalui Pelabuhan, Udara melalui Bandara, dan tentu saja juga jalan,” tegas Dirjen Bina Marga.
Trans Papua Tersambung Pada 2019
Dalam kesempatan yang sama, Hediyanto juga menjelaskan target Ditjen Bina Marga untuk menyambungkan jalan trans Papua pada 2019. Saat ini masih 847 Km jalan trans Papua yang belum tersambung. Setiap tahunnya Ditjen Bina Marga merencanakan tersambungnya ruas-ruas yang masuk jalur trans Papua, seperti ruas Wamena-Jayapura yang rampung pada akhir 2016.
“ Kalau pada akhir tahun 2017 kita rencanakan selesai Dekay-Oksibil lalu dilanjutkan Oksibil-Merauke pada 2018,” sambungnya.
Dirjen Bina Marga mengakui selama ini penanganan jalan di Papua kerap terkendala transportasi peralatan dan bahan material. Namun itu dipandangnya bukan hambatan untuk bekerja dan menyiasatinya dengan mengoptimalkan alat yang sudah tersedia disana. (kompubm)