Berita

Beranda Berita BBPJN III TANDA TANGAN KONTRAK 2 FLY OVER
Beranda Berita BBPJN III TANDA TANGAN KONTRAK 2 FLY OVER

BBPJN III TANDA TANGAN KONTRAK 2 FLY OVER

  •  29 Juli 2016
  • Berita/Umum
  • 2400 viewed
Foto: BBPJN III TANDA TANGAN KONTRAK 2 FLY OVER

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat RI melalui Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional III  pada tahun ini membangun dua jalan layang (flyover) di Kota Palembang, Sumatra Selatan. Yakni jalan layang Simpang Keramasan dan jalan layang Simpang Bandara-Tanjung Api Api yang ditargetkan harus selesai di akhir 2017 mendatang.

Dua jembatan layang tersebut mendukung terselenggaranya Asian Games yang bakal digelar di Palembang pada 2018 mendatang. Hal itu juga menjadi upaya guna memecah kepadatan jalan raya dan mengurangi kemacetan yang terjadi di kota tersebut. Kepala Balai Besar Pelaksanan Jalan Nasional III, Ir.Thomas Setiabudi Aden,M.Sc.Eng mengatakan, infrastruktur tersebut diperlukan karena kedua kawasan itu merupakan titik persimpangan kritis yang bisa menyebabkan kemacetan tinggi.

"Kami hitung ada empat titik persimpangan kritis di dalam kota, termasuk dua lokasi jalan yang akan kami bangun flyover," katanya di sela-sela acara penandatanganan kontrak bersama paket pembangunan flyover Keramasan dan Simpang Bandara-Tanjung Api-Api.

Dia mengatakan pihaknya memprioritaskan kedua jembatan layang itu dahulu, pasalnya BBPJN III ingin mengarahkan kendaraan bermuatan berat, seperti truk yang berasal dari provinsi tetangga, yakni Jambi tidak lagi melintasi jalanan di dalam kota.

"Kami ingin lalu lintas yang berat-berat itu tidak lewat Palembang lagi, setelah ini baru nanti kami bangun dua flyover lagi yang di dalam kota," katanya.

Rencananya, dua jembatan layang yang sudah masuk dalam rencana pembangunan BBPJN III, yakni Simpang Charitas dan Simpang Sekip.

"Kami ingin mengurangi sebanyak mungkin persimpangan sebidang karena volume lalu lintas di Palembang sudah bertumbuh dengan begitu pesat," katanya.

Adapun nilai kontrak untuk kedua proyek jembatan layang itu mencapai Rp380,35 miliar yang mana jembatan layang Simpang Bandara--TAA senilai Rp159,51 miliar dan flyover Keramasan senilai Rp220,84 miliar dengan masa  pelaksanaan sekitar 1 tahun 6 bulan.

Dia melanjutkan flyover Simpang Bandara memiliki panjang 460,74 meter sementara flyover Keramasan sepanjang 650 meter.

Fly Over  Keramasan dikerjakan dengan tiga tahun jamak, dimana 300 meter pada 2016, 336 meter pada 2017 dan 14 meter pada 2018. Sementara untuk Flyover Simpang Bandara-Tanjung Api Api memiliki pengerjaan yang sama, dengan tiga tahun jamak, dimana pada 2016 dikerjakan 300 meter, 2017 dikerjakan 150 meter dan 2018 dengan 10,7 meter.

Kontraktor yang menang untuk lelang dinilai memiliki track record yang baik sehingga mampu menyelesaikan pembangunan sesuai targetnya, yakni PT Modern Widya Tehnical untuk flyover Simpang Bandara-Tanjung Api Api, dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk untuk flyover Simpang Keramasan. Sementara untuk konsultan perencana, BBPJN III menggandeng PT Anugerah Kridapradana untuk  kedua proyek tersebut.

Selain dua flyover itu, BBPJN III juga rencananya akan membangun dua flyover yakni flyover Bantaian dan flyover Gelumbang. Dua flyover itu dibangun sebab terletak di perempatan dan bersinggungan dengan perlintasan kereta api.

“Kita sedang menunggu lelangnya, direncanakan dibangun pada tahun ini juga. Tapi targetnya tidak sama dengan flyover Simpang Keramasan dan Simpang Bandara-Tanjung Api Api, melainkan 2018 karena bukan lokasinya di luar Kota Palembang. Dana yang dikucurkan untuk dua flyover ini Rp.230 miliar,” beber Thomas.

Staf Ahli Gubernur Bidang Ekonomi dan Keuangan Provinsi Sumatra Selatan, I Gusti Bagus Surya Negara mengatakan, sarana jalan dan jembatan yang ada di Palembang sangat penting dalam upaya pengembangan wilayah dan peningkatan ekonomi atau kesejahteraan rakyat.

“Dengan pembangunan dua flyover ini, dapat menghubungi dan melancarkan pergerakan lalu lintas wilayah dalam kota terutama memecah arus lalu lintas di pusat kota,” ucapnya.

Plt Sekertaris Daerah Kota Palembang, Kurniawan mengatakan, dalam pembangunan jalan layang Simpang Keramasan tidak ada pembebasan lahan, karena pembangunan dikerjakan diatas lahan milik negara. Namun untuk Simpang Bandara-Tanjung Api Api mengenai sejumlah lahan dan bangunan semi permanen milik warga Palembang.

“Hanya sejumlah lahan dan bangunan saja, sekitar 3.000 meter persegi yang terkena dampak pembangunan flyover Simpang Bandara-Tanjung Api Api. Ini yang akan kita bebaskan, tahun ini ada dana APBD senilai Rp9 miliar untuk pembebasan lahan ini, dan harus selesai tahun ini juga. Sejauh ini kita sudah sosialisasi dan masyarakat sudah setuju terkait ini,” tandasnya.(bbpjn3/alin).