Akses Tanjung Priok Adalah Jalan Tol Ramah Lingkungan
- 17 Apr 2017
- Berita/Umum
- 1776 viewed
Jalan tol Akses Tanjung Priok (ATP) dibangun menjadi infrastruktur yang ramah terhadap lingkungan. Hal tersebut salah satunya diwujudkan dengan keberadaan peredam suara (sound barrier) sehingga tidak mengakibatkan kebisingan akibat kendaraan yang melintas.
“Jalan ini dilengkapi sound barrier, jadi meskipun di sebelah ada rumah sakit, insyaallah tidak ada terganggu,” ungkap Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Marga Arie Setiadi Moerwanto dalam laporan peresmian jalan tol sepanjang 11,4 Km tersebut kepada Presiden Joko Widodo pada Sabtu (15/4) di Jakarta.
Arie mengatakan, jalan tol ATP ini menyediakan akses intermoda baik untuk darat, laut dan kereta api langsung menuju ke dan dari Pelabuhan Tanjung Priok. Keberadaan jalan tol yang dibangun dengan dana pinjaman pemerintah Jepang senilai Rp4,1 triliun tersebut juga diharapkan dapat meningkatkan pelayanan infrastruktur jalan untuk kawasan Jakarta dan sekitarnya.
“Ruas tol ini sekaligus merupakan realisasi dari target pembangunan jalan tol sepanjang 1.800 km hingga tahun 2019. Jalan tol ini juga merupakan Proyek Strategis Nasional yang tertuang dalam Perpres No. 3 Tahun 2016 di era Kabinet Kerja,” sambung Arie.
Presiden Jokowi dalam sambutannya mengatakan dengan dioperasikannya jalan tol ATP ini maka keluar masuk kontainer dari Pelabuhan Tanjung Priok sebagai pelabuhan utama Indonesia akan lebih cepat dan lancer sehingga meningkatkan daya saing produk-produk Indonesia.
“Sekitar 3.600 kontainer akan lalu lalang di jalan tol ini. Dengan adanya tol Akses Tanjung Priok ini, kecepatan keluar masuk pelabuhan kontainer dapat ditingkatkan, artinya kapal-kapal pet kemas tersebut bisa dilayani dengan baik,” sebut Jokowi.
Proses perencanaan jalan tol dimulai pada awal 2000 dan dilanjutkan dengan pembangunan jalan tol ini mulai 2008. Selama pelaksanaannya, proses pembangunan sempat terkendala sulitnya pembebasan lahan dan kualitas beton yang belum sesuai dengan rencana pembebanan.
Dalam pengerjaannya tol ini dibagi dalam lima seksi yaitu : (i) Seksi E1 (3,40 Km), (ii) Seksi E-2 (2,74 Km), (iii) Seksi E2A (1,92 Km), (iv) Seksi NS-Link (2,24 Km), dan (v) Seksi NS-Direct Ramp (1.10 Km). Seksi E1 merupakan penghubung jalan tol ATP dengan JORR.
Saat ini sedang dilakukan proses penetapan operator dan penetapan tarif integrasi dua ruas tol, yakni : JORR dan Akses Tanjung Priok. Untuk sementara, pengoperasian jalan tol ATP akan dilaksanakan oleh PT. Jasa Marga dan PT Citra Marga Nusaphala Persada hingga penetapan definitif melalui Keputusan Menteri PUPR.
“Setelah diresmikan oleh Bapak Presiden pada hari Sabtu, 15 April 2017, ruas tol ini akan dapat dioperasikan walaupun belum diberlakukan tarif resmi,” terang Dirjen Bina Marga. (Kompu BM)