Kirimkan Rangka Jembatan Bailey,Perbaikan Jembatan Cipatujah Rampung dalam Tiga Hari
- 06 Nov 2018
- Berita/Umum
- 663 viewed
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bergerak cepat menangani kerusakan jembatan Cipatujah di Kabupaten Tasik, Jawa Barat. Jembatan sepanjang 127 meter tersebut putus pada bentang tengah, Selasa (6/11) dini hari akibat banjir bandang yang melanda kawasan tersebut. Direktur Preservasi Jalan, Atyanto Busono saat ini juga sedang di perjalanan menuju lokasi kerusakan jembatan.
“Kejadian menjelang subuh hari ini, memang kondisinya hujan deras semalaman, sehingga banjir dan sungainya meluap, dan juga memang secara lokasi jembatan ini jaraknya sangat dekat dengan muara laut,” ungkap Kepala Satuan Kerja (Satker) Pelaksanaan Jalan Nasional (PJN) Wilayah III Jabar Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Marga Andri Irfan pada Selasa (6/11) siang.
Dia menjelaskan, dari tiga bentang jembatan tersebut yang mengalami kerusakan adalah bentang tengahnya akibat sapuan banjir. Untuk penanganan kerusakan tersebut, Ditjen Bina Marga saat ini sedang mengirimkan rangka jembatan bailey dari workshop milik Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN VI) di Cikampek, Jabar.
“Kami perkirakan rangka bailey tersebut akan sampai di lokasi besok sore, sebagai informasi kondisi di lapangan saat ini genangan air masih tinggi dan juga hujan,” terang Irfan.
Rangka jembatan bailey yang dikirimkan ke lokasi jembatan Cipatujah panjangnya berkisar antara 70-80 meter. Bila rangka tersebut telah tiba, Irfan memperhitungkan butuh waktu 2-3 hari untuk perbaikan jembatan yang menghubungkan Pamengpek, Kabupaten Garut dengan Cipatujah Kabupaten Tasik tersebut.
Jembatan Cipatujah berada di ruas jalan Cikaengan-Cipatujah sekitar 201 Km dari Bandung. Jembatan beton tersebut dibangun pada tahun 2006. Irfan mengatakan, awalnya jembatan tersebut merupakan jembatan provinsi yang kemudian diserahkan kepada pusat. Lebih lanjut Irfan menuturkan, melihat kondisi kerusakan tersebut, ada kemungkinan jembatan akan ditangani secara permanen di kemudian hari.
Berbicara mengenai jalur alternatif, Irfan mengakui jalur tersebut bisa dikatakan satu-satunya jalan penghubung. Karena jika akan memakai jalur pengalih yang ada maka pengendara harus memutar dengan jarak 125 km dengan jarak waktu tempuh sekitar 4 jam 40 menit.