Berita

Beranda Berita Jembatan Gantung Mbah Buto Buka Akses Desa Terisolir di Jombang
Beranda Berita Jembatan Gantung Mbah Buto Buka Akses Desa Terisolir di Jombang

Jembatan Gantung Mbah Buto Buka Akses Desa Terisolir di Jombang

  •  09 Juli 2021
  • Berita/Umum
  • 1099 viewed
Foto: Jembatan Gantung Mbah Buto Buka Akses Desa Terisolir di Jombang

Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR membangun Jembatan Gantung Mbah Buto di Jombang, Jawa Timur guna membuka akses bagi wilayah desa yang sebelumnya terisolir. Keberadaan jembatan gantung pejalan kaki sepanjang 60 meter yang menghubungkan Desa Ngrimbi dengan Desa Penggaron, Kecamatan Mojowarno ini membantu mempersingkat jarak tempuh serta berdampak positif terhadap pergerakan roda ekonomi masyarakat sekitar.

 

“Jembatan Gantung Mbah Buto ini konstruksinya adalah jembatan gantung baja, dimana kekuatannya mengandalkan sling hanger sebagai perkuatan di lantainya,” jelas Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 1.7 Provinsi Jawa Timur, David Rachmat Prabowo.

 

Adanya Jembatan Gantung Mbah Buto membantu aksesibilitas dan mobilitas warga di Kecamatan Mojowarno. Kini, mereka tak perlu menempuh jarak yang cukup jauh untuk menuju ke fasilitas pendidikan dan pusat perekonomian.

 

“Dengan adanya Jembatan Gantung Mbah Buto, yang biasanya perjalanan 1 jam ke sekolah atau pasar, sekarang 15 menit sudah bisa sampai”, ujar Setyowati, warga Desa Penggaron.

 

Selain memperpendek jarak dan waktu tempuh, keberadaan jembatan gantung ini disambut gembira karena membuka potensi lain untuk meningkatkan ekonomi warga sekitar.

 

“Ini potensi yang mau dikembangkan karena mau dibuat wisata karena menjadi daya tarik pengunjung untuk datang ke sekitar Dam Mbah Buto”, jelas Mahmud Nasution, Kepala Dusun Brang Wetan, Desa Penggaron.

 

PPK 1.7 Provinsi Jawa Timur menambahkan bahwa sesuai peruntukannya, jembatan gantung pejalan kaki ini hanya boleh dilintasi oleh warga yang berjalan kaki ataupun menggunakan kendaraan bermotor roda dua.

 

“Jembatan ini tidak boleh dilewati oleh kendaraan roda 4, kecuali keadaan urgent yaitu yang boleh melewati adalah ambulans. Selain itu hanya boleh dilewati pejalan kaki dan kendaran roda dua,” ujar David.

 

Sebagai informasi, Jembatan Gantung Mbah Buto merupakan bagian dari paket pekerjaan Pembangunan Jembatan Gantung Kaliregoyo Cs yang dilaksanakan oleh Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Timur – Bali. Selain Jembatan Gantung Mbah Buto, terdapat dua jembatan gantung lainnya masih dalam proses konstruksi yakni Jembatan Gantung Kaliregoyo di Kabupaten Lumajang dan Jembatan Gantung Ngares di Kabupaten Trenggalek. (Gir)