Jembatan Gantung Cisarum Bogor, Jadi Ikon Baru Warga Sekitar
- 03 Sept 2024
- Berita/Umum
- 91 viewed
KABUPATEN BOGOR – BINA MARGA Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melalui Direktorat Jenderal Bina Marga telah menuntaskan Pembangunan Jembatan Gantung Cibeteung Muara pada akhir tahun 2023. Jembatan ini menghubungkan Kecamatan Rumpin dan Ciseeng di Kabupaten Bogor, Jawa Barat (Jabar). Lokasi Jembatan ini hanya 1,5 jam dari pusat Kota Jakarta.
Jembatan Gantung Cibeteung Muara atau yang lebih dikenal sebagai Jembatan Cisarum oleh Masyarakat sekitar memiliki panjang 120 meter dan lebar 1,8 meter. Biaya pembangunannya sebesar Rp. 6,8 miliar yang berasal dari APBN Tahun Anggaran 2023. Jembatan Gantung Cisarum tersebut didesain untuk digunakan oleh pejalan kaki, sepeda, dan sepeda motor.
Pejabat Pembuat Komitmen 5.2, Provinsi Jabar, Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) DKI Jakarta - Jawa Barat, Elitha menuturkan pembangunan Jembatan Gantung Cisarum memiliki sejumlah manfaat, yakni mempersingkat waktu tempuh dan mengembangkan potensi ekonomi lokal di kedua kecamatan.
“Sejak resmi dioperasionalkan Januari 2024, Jembatan Gantung Cisarum mempersingkat waktu tempuh perjalanan dari desa Cibeuteung Muara ke desa Rumpin pada menjadi lima sampai sepuluh menit. Sebelumnya warga bahkan memerlukan waktu paling cepat 30 menit, “ jelas Elitha.
Elitha menambahkan meskipun minim pemberitaan, keberadaan Jembatan Cisarum telah menjadi ikon baru di kedua kecamatan sehingga menarik perhatian warga untuk berkunjung. Pada hari libur atau akhir pekan, pehobi sepeda kerap menjadikan Jembatan Cisarum yang berawarna merah ini sebagai bagian dari rute gowes.
Selain itu di sekitar jalan pendekat pada sisi Rumpin, terdapat makam Syeh H. Abdul Ateng Raksak Kusuma. Menurut informasi, Syeh Ateng merupakan salah satu penyebar ajaran agama Islam di Kecamatan Rumpin dan Ciseeng.
“Semenjak Jembatan Gantung Cisarum jadi, kawasan makam jadi ada warung dan pendopo istirahat. Orang-orang datang ziarah, foto-foto, atau ngadem di pondok sekalian melihat pemandangan alam sungai cisadane dan jembatannya,” terang Dedeh, pengelola makam dan pemilik usaha warung yang ditemui dilokasi.
“Sekarang jadi lebih mudah menggunakan fasilitas jembatan gantung Cisarum. Semoga masyarakat bisa memaksimalkan Jembatan Cisarum untuk beraktivitas. Mari kita jaga dan rawat dengan sebaik baiknya supaya awet dan umur panjang,” tutup Elitha. (ian/rnd)