Wakil Presiden Tinjau Proyek Pembangunan Underpass Joglo untuk Mengurai Kemacetan di Simpang Joglo
- 04 Nov 2024
- Berita/Umum
- 569 viewed
Surakarta – Wakil Presiden Republik Indonesia Gibran Rakabuming Raka melakukan kunjungan kerja pada proyek Underpass Joglo di Surakarta yang telah mencapai progres 78,3%. Proyek ini merupakan bagian dari upaya untuk mengurai kemacetan di Simpang Joglo, area dengan pertemuan tujuh ruas jalan dan perlintasan sebidang yang sering kali menyebabkan antrean panjang kendaraan hingga mencapai 500 meter di setiap titik pertemuan ruas jalan.
Saat meninjau proyek, Wakil Presiden menyampaikan pentingnya penyelesaian proyek tepat waktu demi kelancaran mobilitas masyarakat, dan berharap pekerjaan pembangunan underpass yang ditargetkan selesai pada Desember 2024 ini dapat segera memberikan manfaat bagi pengguna jalan dan masyarakat sekitar wilayah Simpang Joglo. Surakarta, Sabtu (02/11/24).
Turut hadir dalam kunjungan kerja tersebut Direktur Pembangunan Jembatan Rakhman Taufik, Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Tengah-D.I.Yogyakarta Khusairi.
Khusairi menjelaskan bahwa pekerjaan pembangunan Underpass Joglo yang dilaksanakan mulai November 2023 ditargetkan selesai pada Desember 2024. Hadirnya underpass ini merupakan bagian dari penataan Simpang Joglo dan membantu mengatasi permasalahan lalu lintas.
“Dengan underpass ini, waktu tempuh melewati Simpang Joglo akan menjadi sekitar dua menit saja, sehingga kemacetan yang selama ini terjadi dapat diatasi,” ujar Khusairi.
Direktur Pembangunan Jembatan Rakhman Taufik menyampaikan, Underpass Joglo yang dibangun dengan biaya Rp. 284,7 milyar ini memiliki total panjang penanganan Underpass Joglo mencapai 1025 meter, termasuk struktur underpass sepanjang 450 meter dengan lebar 18,3 meter.
"Dengan penataan Simpang Joglo dan hilangnya perlintasan sebidang ini akan mengoptimalkan kelancaran arus lalu lintas di area tersebut," imbuh Rakhman Taufik.
Untuk memastikan target pembangunan tercapai, Khusairi memerintahkan kepada Satuan Kerja (Satker), Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), dan penyedia jasa konstruksi Hutama-WIKA, KSO untuk melakukan percepatan dengan menambah jumlah pekerja dan peralatan.
Selain Kementerian Pekerjaan Umum, turut hadir Kepala Balai Teknik Perkeretaapian Kelas 1 Semarang, Rudi Pitoyo yang menjelaskan pekerjaan elevated rail di Simpang Joglo yang merupakan bagian Pembangunan Jalur Ganda Solo-Semarang (JGSS) Fase 1 kepada Wakil Presiden.
Dengan sinergi pembangunan yang dilakukan antara Kementerian Pekerjaan Umum dan Kementerian Perhubungan ini diharapkan memberikan dampak signifikan dalam mengurangi kemacetan serta meningkatkan aksesibilitas dan mobilitas bagi masyarakat sekitar.