Urai Kemacetan, Duplikasi Jembatan Kapuas I Diharapkan Segera di Bangun
- 07 Mar 2020
- Berita/Umum
- 2037 viewed
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Barat (Kalbar) terus memacu pembangunan infrastruktur di wilayahnya. Gubernur Kalbar Sutarmiji mengakui saat ini kondisi infrastruktur di provinsinya masih relatif tertinggal dibandingkan provinsi lainnya. Hal tersebut disampaikannya saat menerima kunjungan kerja (kunker) Komisi V DPR ke Pontianak, Kalbar pada Kamis-Jumat (5-6/3).
"Kalimantan Barat menjadi peringkat ke 33 dari 34 provinsi dilihat dari segi pembangunan infrastruktur. Untuk itu pemerintah Kalimantan Barat saat ini fokus ke pembangunan infrastruktur," sebut Sutarmiji kepada Ketua Komisi V DPR Lasarus dan rombongan. Turut mendampingi pada rombongan tersebut, Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional XX Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR Junaidi.
Junaidi mengatakan dari hasil rapat/diskusi dengan Gubernur, banyak aspirasi dari masyarakat terkait pembangunan jalan dan jembatan. Pemerintah Daerah siap membantu terkait masalah pembebasan lahan untuk pembangunan infrastruktur di wilayah tersebut. Junaidi mengungkapkan, masyarakat mengharapkan pembangunan duplikasi jembatan Kapuas I.
"Memang jembatan Kapuas I ini merupakan titik macet di Pontianak pada saat pagi dan sore hari. Sungai Kapuas sendiri terpisah menjadi dua yaitu di bagian hulu namanya sungai Landak dan disana sudah dibangun jembatan Landak dan duplikasi-nya," ucap Junaidi.
Dia melanjutkan, jembatan lainnya yaitu yang berada di sungai Kapuas yang saat ini baru ada jembatan eksisting dan sering terjadi penyempitan (bottleneck) dari dua lajur menjadi satu lajur menuju jembatan Kapuas I tersebut.
"Semua lalu lintas dari 14 kabupaten kota koneksi nya melalui dua jembatan itu sehingga sangat dibutuhkan duplikasi jembatan Kapuas I segera di bangun, " kata junaidi, "selain itu kondisi jembatan eksisting kapuas I juga sudah udzur dan berumur 30 tahun “lanjutnya.
Di kota Pontianak sendiri sedang dibangun terminal Pelabuhan Kijing. Apabila pelabuhan tersebut beroperasi pada tahun ini otomatis lalu lintas disana akan semakin padat. Truck besar dan kontainer akan banyak beroperasi di terminal Kijing ini dikarenakan terminal ini merupakan terminal ke-3 terbesar setelah Pelabuhan Tanjung Priuk dan Patimban.
"Duplikasi Pembangunan jembatan Kapuas I ini juga tidak menyelesaikan masalah apabila terminal/pelabuhan Kijing ini beroperasi. Untuk itu kita perlu mengantisipasi hal tersebut dengan membangun jalan lingkar pontianak. Sehingga tidak semua kendaraan terarah satu titik menuju kota,“ terang Kepala BPJN XX.
Dari tahun 2017, Detail Engineering Design (DED) jalan tersebut sudah ada, tetapi terkendala keterbatasan dana. Jalan lingkar luar (Outer Ring Road) tersebut menghubungkan dua kabupaten Mempawah dan kabupaten Kubu Raya dimana di jalan tersebut akan rencananya dibangun juga jembatan Kapuas III. Pemerintah Provinsi sendiri akan membantu membebaskan lahan jalan tersebut sepanjang 12 KM.
"Selain membangun jalan lingkar luar dan jembatan Kapus III juga akan ada peningkatan kapasitas jalan dengan melakukan pelebaran jalan menuju pelabuhan Kijing tersebut. harapanya pemerintah provinsi, pemerintah kota dan pemerintah pusat dapat berkoodinasi dengan baik untuk melaksanakan pembangunan infrastruktur di Kalimantan Barat," pungkas Junaidi.