Terbukanya Kerjasama Operasional Antara Direktorat Jenderal Bina Marga Dengan Politeknik Di Seluruh Indonesia
- 09 Mar 2017
- Berita/Umum
- 620 viewed
Direktorat Jenderal Bina Marga dalam hal ini diwakili Direktur Pengembangan Jaringan Jalan Rachman Arief Dienaputra melakukan penandatanganan Perjanjian Kerjasama (PKS) dan Kerjasama Operasional (KSO) dengan 20 Politeknik Bidang Sipil di Serpong, Selasa 7 Maret 2017 (7/2). Acara penandatanganan tersebut berkaitan dengan Survei Investigasi Kondisi Jalan dan Jembatan Nasional serta Verifikasi dan Validasi Hasil Survei.
Dalam sambutannya, Rachman Arief mengatakan bahwa data jalan dan jembatan merupakan dasar dalam penyusunan program dan anggaran serta menjadi bahan evaluasi sebagai tolak ukur kinerja Bina Marga yaitu menjadi dasar perhitungan kemantapan jalan nasional. Oleh karena itu kualitas data sangat menentukan dalam membuat program penanganan jalan serta prediksi kemantapan jalan pada akhir Renstra. Ketidakakuratan data dapat menyebabkan alokasi pemrograman yang tidak tepat sehingga dapat menyebabkan target kemantapan tidak tercapai.
“Kami melihat potensi kerjasama antara Ditjen Bina Marga dengan Politeknik Bidang Sipil untuk survey investigasi kondisi jalan dan jembatan nasional serta verifikasi dan validasi hasil survei kondisi jalan,” ujar Rahman Arief, membuka acara Perjanjian Kerjasama (PKS) dan Kerjasama Operasional (KSO) antara direktorat yang dipimpinnya dengan politeknik negeri se-Indonesia. “Selain itu, kami mempunyai keterbatasan SDM untuk memantau kondisi fisik jalan nasional yang panjangnya sekarang 47.017 km,” sambung Rahman Arief pada acara yang diadakan di ICE BSD pada Selasa (07/03) lalu.
Adapun lingkup kegiatan yang akan dilaksanakan dalam kerjasama ini berupa survey dan investigasi kondisi jalan dan jembatan nasiona, selain itu juga untuk verifikasi dan validasi hasil survey jalan dan jembatan nasional. Kerjasama ini nantinya akan turut memfasilitasi mahasiswa/tenaga pendidik Politeknik Negeri pada On Job Training. Fasilitasi penggunaan tenaga pendidik sebagai instruktur bidang konstruksi sesuai dengan ketentuan berlaku
“Kerjasama ini juga kami lakukan karena kami rasa perlu adanya lembaga/instansi yang lebih independen yang dapat melakukan pendampingan dan verifikasi data jalan dan jembatan,” lanjut Risman Sibarani, ketua panitia acara sekaligus kepala subdit Analisis Data dan Pengembangan Sistem yang akan menjadi pembina tenaga yang nantinya didatangkan dari politeknik di seluruh Indonesia. Selain itu, keterbatasan waktu serta sering terlambatnya penyampaian data hasil survey sehingga data tersebut tidak real time.
Nunung, ketua asosiasi politeknik seluruh Indonesia juga menyambut gembira kegiatan ini. Ia berpesan agar kegiatan ini menghasilkan kerjasama untuk meningkatkan dan mengembangkan kompetensi peserta didik politeknik bidang konstruksi yang didasarkan asas saling bantu.
“Harapan kita dengan adanya kerja sama antara Kementerian Pekerjaan Umum dalam hal ini Direktorat Jenderal Bina Marga dengan seluruh Politeknik seluruh Indonesia adalah supaya politeknik ini menjadi garda terdepan kita dalam melakukan verifikasi dan validasi data,” tegas Rahman Arief.
Selain itu dengan adanya kerjasaman ini, akan terdapat counter-check antara pusat dengan balai yang melalui pihak ketiga yang lebih independen. Selanjutnya, berkaitan dengan aplikasi “Jalan Kita” yang baru saja dilaunching oleh Direktorat Jenderal Bina Marga adalah sekarang waktunya untuk menyebarkan aplikasi jalan kita ke seluruh P2JN yang ada di seluruh Indonesia dan kedepannya, Direktorat Jenderal Bina Marga akan berupaya mengenalkan “Jalan Kita” kepada semua stakeholder.
“Politeknik ini memiliki mahasiswa yang sangat banyak, kita kenalkan aplikasi ini dan kita jadikan mahasiswa politeknik sebagai agen kita untuk melaporkan kondisi jalan akan lebih bagus,” tutup Rahman Arief. Selain itu, event ini diharapkan menjadi ajang untuk memfasilitasi penggunaan peralatan yang dimiliki antara para pihak untuk secara bersama-sama dalam survey, investigasi, maupun verifikasi dan validasi data. Di masa depan , kita tinggal menunggu kesiapan Ditjen Bina Marga untuk menindaklanjuti laporan dari masyarakat mengenai kondisi jalan yang masuk ke aplikasi tersebut. (KompuBM)