Survey awal Jembatan Kali Glidik II : BBPJN Jatim-Bali Pilih Alternatif Permanen
- 09 Juli 2023
- Berita/Umum
- 433 viewed
Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Timur-Bali telah menurunkan tim untuk melakukan survey awal penanganan Jembatan Kali Glidik II yang putus akibat banjir bandang pada Jumat kemarin. Tim telah bergerak ke lokasi sesaat sejak informasi diterima oleh pihak balai dan segera melakukan survey investigasi pilar dan sungai Kali Glidik serta menyusun gambar kerja.
Pada rapat evaluasi survey awal yang dipimpin oleh Kepala BBPJN Jawa Timur-Bali, Rakhman Taufik, alternatif penanganan sementara dengan instalasi jembatan bailey kurang memungkinkan untuk dilaksanakan di lokasi eksisting Jembatan Kali Glidik II.
“Dari hasil survey di lapangan menunjukkan bahwa secara teknis, opsi penanganan sementara dengan pemasangan jembatan bailey kurang memungkinkan. Selain itu investigasi di lokasi menunjukkan salah satu dari dua pilar Jembatan Kali Glidik II telah hilang diterjang banjir”, kata Rakhman pada rapat yang dilaksanakan di Malang, pada Sabtu (8/7/2023) petang tadi.
Menurut Rakhman, kondisi tersebut mengakibatkan pilar eksisting tidak aman menopang jembatan bailey. “Karena satu pilar hilang, maka kekuatan jembatan bailey berkurang sebab tidak ada yang menopang sehingga safety factor-nya turun menjadi kurang dari 25 ton. Selain itu tinggi jagaan jembatan bailey dengan pilar eksisting juga masih berpotensi terkena terjangan air jika ada banjir bandang susulan”, jelas Rakhman.
Lebih lanjut, Rakhman menyampaikan opsi penanganan Jembatan Kali Glidik II, mengerucut pada pembangunan jembatan secara permanen di lokasi eksisting. “Jadi alternatifnya membangun jembatan permanen sepanjang 45 meter atau lebih panjang dari jembatan eksisting. Kebetulan ada stok rangka baja di Gudang Bina Marga Citeureup (Bogor-red) yang siap dimobilisasi”, papar Rakhman.
“Nantinya proses konstruksi jembatan permanen sepanjang 45 meter ini akan berlangsung sekitar empat bulan. Untuk arus lalu lintas dan logistik dilakukan pengalihan arus ke utara lewat Pasuruan dan Probolinggo”, tutup Rakhman.
Selain survey awal oleh tim balai, pihak PPK 1.3 Provinsi Jawa Timur juga telah melakukan pembersihan sisa lumpur yang tumbang di sekitar Jembatan Kali Glidik II. Jembatan Kali Glidik II dibangun pada tahun 1970 dan saat ini berumur 53 tahun. Jembatan ini memiliki total panjang 38 meter dengan lebar 6,80 meter. Bangunan atas jembatan ini berupa Gelagar Baja Permanen dan terdiri dari 3 bentang.